Mohon tunggu...
Adrian Susanto
Adrian Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Misteri OTT KPK dan Netralitas Polri Jelang Hari Pencoblosan

2 April 2019   15:24 Diperbarui: 2 April 2019   15:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kumparan.com

Kurang lebih 15 hari lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi, pemilihan langsung pemimpin, baik yang akan duduk di kursi eksekutif maupun legislatif.

Pemilu kali ini terasa spesial, karena untuk kali pertama, pemilihan anggota dewan dan presiden akan dilakukan secara bersamaan. Namun, jelang hari pemilihan, terdapat dua misteri yang perlu untuk diklarifikasi.

Pertama, operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap politikus Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso pada Rabu 27 Maret 2019. Dari legislator yang kembali maju dari Dapil Jawa Tengah II ini, lembaga antirasuah menyita uang pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu yang dimasukkan ke dalam 400 ribu amplop dengan 84 kardus.

Saat ditangkap dan ditetapkan tersangka, Bowo menjabat sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I kepengurusan DPP Golkar.

Menariknya, KPK tidak menunjukkan salah satu amplop yang terdapat di dalam kardus. Tentu, ini menjadi misteri, terutama amplop tersebut digunakan Pileg atau bahkan Pilpres? (Sumber)

Kedua, misteri pengakuan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz. Anggota korps Bhayangkara ini sebelumnya mengaku diperintah untuk melakukan penggalangan dan mendukung paslon nomor 01. Bahkan, ia menyatakan langsung pengakuan itu saat menggelar konferensi pers di kantor hukum Lokataru, Jakarta Minggu 31 Maret 2019.

Sulman pun dimutasi karena menurutnya telah melakukan foto bersama dengan salah satu tokoh agama Pasirwangi yang mendukung paslon nomor 02. Padahal, foto tersebut untuk melengkapi laporan giat acara deklarasi dukungan kepada Prabowo-Sandi pada 25 Februari 2019.

Namun, sehari berselang, Sulman kembali muncul dan memberikan pernyataan bahwa ia sedang emosi karena dimutasi. Bahkan, ia membantah pernyataannya sendiri saat berbicara di Mapolda Jawa Barat. (Sumber)

Mengingat momen pencoblosan hanya tinggal menghitung hari, kedua misteri tersebut patut untuk diklarifikasi. Tujuannya? Tentu sebagai jaminan bahwa Pemilu 2019 yang bersejarah ini, terbebas dari intervensi dan berjalan sebagaimana prinsipnya, yakni jujur dan adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun