Salah satu televisi Nasional Indosiar mulai mengkampanyekan pemilihan Putri Indonesia 2016 yang akan dilangsungkan dalam beberapa waktu ke depan. Finalist Putri Indonesia (PI) juga sudah bisa kita lihat di website resmi PI, dimana ada 39 kandidat yang akan memperebutkan mahkota PI dan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss Universe 2016. Miss universe bagi sebagian orang yang kurang mengenal kontes-kontes seperti ini adalah suatu kontes yang diselenggarakan untuk memilih satu pemenang miss Universe yang akan bekerja di bawah Miss Universe (MU) organisation selama setahun dan akan terlibat lebih banyak dalam acara sosial dan program kemanusiaan.
Pemilihan MU ini bagi sebagian negara, khususnya negara-negara benua Amerika dan Amerika Latin, Philippine, dan beberapa negara yang memiliki sejarah panjang dalam kontes pageant, merupakan kompetisi penting, sama seperti olimpiade atau piala dunia. Bahkan di negara-negara tersebut, kontes MU tersebut seperti sudah diappreciate seperti pemenang grandslam. Wajar kalau pemenangnya dihargai dan diappreciate sebesar itu. Kenapa? alasan utamanya mungkin adalah platform MU yang sangat kuat sehingga penonton/viewers MU sebagai targeted bisnis MU bisa menjadi benar-benar bagian dari bisnis MU.
Konsep pemilihan
Yang namanya Pageant contest atau kontes ajang kecantikan pada prinsipnya sama aja. Konsepnya selalu pada 3B, yaitu: beauty, brain dan behaviour. Intinya, pemenang dari kontes ini adalah wanita muda, cantik, dan memiliki kepribadian yang baik. Selain itu, rasa percaya diri setiap kandidate diperlukan. Namun, kalau dijabarkan lebih jauh, seorang kandidat harus bisa berbahasa inggris (walaupun sering dianggap debatable), tinggi minimum 170 cm, berat badan ideal, berwawasan luas, supel, dan seharusnya mampu merepresentasikan negaranya dalam ajang tersebut.
Selain hal tersebut di atas, ada syarat yang mutlak dimiliki oleh MU dalam kompetisi tersebut, yaitu memiliki kemampuan berjalan di atas catwalk secara baik. Kenapa? Seseorang bisa cantik, tinggi, dan menawan. Tapi karena kegiatan seorang MU terpilih akan sangat banyak diliputi media, sangat diharapkan setiap gerakan maupun body language nya selalu percaya diri dan elegan. Tidak bisa dibayangkan seorang pemenang MU adalah wanita cantik, pintar, dan berkepribadian menarik, tapi ketika MU mengikuti acara acara seremonial tidak memiliki kharisma cantik dari cara berjalannya. Seorang MU wajib bisa merepresantasikan hal-hal positif dan energi positif dari sisi ini.
Kekurangan Kandidat Indonesia 2013-2015
Putri Indonesia 2013 s.d 2015 memang bisa diakui sangat amat bekerja keras untuk bisa membuktikan keikutsertaan mereka dalam ajang ini. Sepanjang 3 tahun terakhir, kita bisa melihat miss indonesia selalu masuk top 16/15. tapi sekali lagi, hanya sampai dengan tahap ini saja. Karena pada tahap 16/15 adalah ajang swimsuit, dimana para kandidat wajib tampil percaya diri, maka ajang ini bisa dibilang titik paling krusial. Kenapa? kandidat setidaknya memiliki proporsi berat badan yang ideal, panjang antara kaki dan badan seimbang, dan setidaknya memiliki curve atau shape badan yang sehat dan menarik. Dalam tahap ini, selain bentuk dan berat badan yang ideal tadi, kemampuan berjalan juga merupakan critical point, dikarenakan tidak ada satupun gerakan peserta yang tidak tertangkap kamera dan juri.
Secara garis besar, kegagalan kandidat 2013-2015 kurang lebih seperti ini:
2013: Wulandari herman adalah seorang model peraga, maka kemampuan catwalk dia, pose yang tepat tidak diragukan lagi. Tapi setelah diperhatikan lagi, kulit dia yang indah tidak cukup menutupi kelemahan yang dia miliki. Wulandari tidak memiliki Curve (yang seyogianya merupakan bukti hasil kerja keras) yang cukup kuat sepanjang satu tahun persiapan.
2014: Elvira memang kandidat yang menurut saya sangat kompetitif dalam ajang MU 2014, rasa percaya diri, cara catwalk yang bagus, dsb. Namun ada yang kurang dari elvira, yaitu senyum pas berjalan kurang natural dan kelihatan terpaksa. Mungkin, berjalan dengan swimsuit bukan hal yang mudah ditemui di indonesia, sehingga untuk menguji kemampuan seorang putri indonesia pada phase ini sulit dilihat perkembangannya.
2015: Anindya memang tidak memiliki paras seorang putri, dan mungkin memang terlahir agak tomboy. Catwalknya kurang bagus, leher agak pendek, shape sangat bagus, tapi tidak memiliki curve. Sehingga dengan tidak memiliki curve yang bagus dan kemampuan catwalknya sangat biasa, sangat mustahil memang kalau dia bisa melangkah lebih lanjut.
Kenapa Indonesia harus Ikut Miss Universe?
MU adalah kompetisi dengan platform yang sangat kuat. Banyak penonton dan diharapkan menjadi ajang promosi untuk negara negara yang berkompetisi. Dari sejak awal preliminary judgement, kompetisi ini tidak menyebutkan nama kandidat, tapi negara. Jadi bisa dibayangkan, suatu saat pemenang MU adalah indonesia, maka promosi Indonesia akan lebih mudah. Platform ini lah yang menjadi alasan utama kenapa perlu ikut ajang sekelas MU bagi indonesia. Selain alasan platform dan bisnis, saya tidak melihat acara ini Penting2 banget.
Apa yang harus diperbaiki
Indonesia dalam hal ini yayasan Putri Indonesia pasti banyak belajar dari pengalaman 3 tahun terakhir. Tapi ada beberapa hal yang menurut saya bisa menjadi masukan untuk pemenang yang akan menjadi wakil Indonesia di MU nantinya: