Aku berdiri disebuah lembah yang tersembunyi.
Aku berbincang dengan para pohon-pohon sekitar.
Mereka begitu gembira, mereka punya sahabat baru.
Andai mereka tahu apa yang aku maksud, pasti semuanya akan baik-baik saja.
Sangat lama, ya sangat lama.
Ratusan musim berlalu dan musim yang dinantikan tlah tiba.
Puluhan goresan tlah aku ukir di batu karang yang hitam.
Aku bernyanyi dihamparan pasir Putih berkilau.
Hari-hariku berwarna seperti pelangi yang datang disaat hujan rintik-rintik.
Kadang aku marah pada hujan, kenapa sekarang?
Aku menatapnya, dia hanya tersenyum.
Biarlah matahari jadi saksi kisah perjalanan hidupku.
3800 meter diatas permukaan laut aku berteriak.
Tidak ada orang, tidak ada siapapun, tidak ada kehidupan.
Aku dianggap gila oleh batu-batu sekitar,
Dan akupun mengerti tentang keindahan yang Tuhan berikan.
Lembah baliem yang penuh misteri, yang unik nan indah.
Matahari, pelangi, batu karang , pohon, dan pasir putih.
Terima kasih banyak atas persahabatan kalian.
Izinkan aku untuk kembali dalam satu musim yang berbeda.
Karya: Adrian Kasella Tandipau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H