Salah satu impian keluarga kecil kami adalah dapat berkunjung dan berfoto bersama di salah satu tempat paling eksotis dan cantik di Indonesia yaitu Pulau Padar Labuan Bajo.
Alhamdulillah, puji syukur atas izin Allah S.W.T. kami sekeluarga berkesempatan mengunjungi pulau eksotis dengan pemandang ciamik ini pada akhir November 2023 ini.
Perjalanan Menuju Pulau Padar
Untuk mengunjungi Pulau Padar, Kecamata Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa tenggara Timur (NTT), kita dapat menggunakan dua moda transportasi utama dari daratan utama di Labuan Baju.
Moda transportasi pertama adalah menggunakan kapal kayu seperti kapal layar dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam dari Pelabuhan Labuan Bajo. Sedangkan, moda transportasi kedua adalah menggunakan kapal cepat (speedboat) dengan waktu tempuh sekitar 1-1,5 jam dari Pelabuhan Labuan Bajo.
Kami memilih moda transportasi kedua yaitu dengan speedboat dengan pertimbangan lebih cepat dan dapat menghemat waktu sehingga paket satu hari dapat kami isi dengan mengunjungi destinasi lain semisal, Pink Beach, Pulau Komodo, dan Pulau Kanawa. Selain itu juga, kami mempertimbangkan kenyamanan anak kami yang ikut serta dalam perjalanan ini.
Perjalanan diawali dengan loading di Pelabuhan Labuan Bajo pada pukul 06.00. Di dalam kapal kami dijelaskan sedikit tentang rute perjalanan kami serta fasilitas di dalam speedboat yang kami naiki. Sayangnya penjelasan tentang prosedur penanagnan keadaan darurat dan peralatan keselamatan yang disediakan tidak dijelaskan secara rinci dan spesifik, hanya disampaikan bahwa ada life vest yang disediakan untuk setiap penumpang yang diletakkan di masing-masing kursi.
Bagi saya yang bekerja di sektor hulu migas, prosedur keselamatan sangat krusial bahkan di setiap waktu selalu diingatkan dan dijadikan agenda awal ketika melakukan suatu kegiatan. Mungkin hal ini perlu juga menjadi standar baku bagi seluruh kapal dan juga penyedia jasa perjalanan di seluruh Indonesia untuk menjadikan Keamanan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) sebagai prioritas dalam dunia pariwisata di Indonesia. Apalagi beberapa waktu lalu kita mendengar ada kapal-kapal di Labuan bajo yang tenggelam dna memakan korban jiwa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!