Menjadi salah satu dari sekitar 5 ribu undangan yang hadir dalam Upacara Peringatan Ke-77 Â Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka adalah sesuatu hal yang sangat saya syukuri.
Menjadi spesial karena tahun ini adalah kali pertama Istana Merdeka menyelenggarakan upacara kembali dengan mengundang banyak orang secara langsung.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mana upacara dilangsungkan secara virtual dan undangan sangat terbatas karena pandemi Covid-19.
Meski ini adalah kesempatan kedua saya berkunjung ke Istana Merdeka setelah sebelumnya pada 2012 saya sempat mengunjungi Istana Merdeka bersama delegasi Indonesia dan Korea Selatan dalam acara Indonesia Korea Youth Exchange Program 2012, tapi kesan terhormat, khidmat dan kagum masih saja kental terasa.
Berikut sekelumit cerita saya mengikuti upacara HUT RI Ke-77 di Istana Merdeka.
Mendapatkan Undangan dari Istana Merdeka
Awalnya saya mendapatkan pesan dari salah satu rekan bahwa ada kesempatan masyarakat umum untuk mendapatkan undangan untuk hadir dalam upacara peringatan kemerdekaan Indonesia ke-77 di Istana Merdeka.
Tanpa pikir panjang saya langsung saja mencoba mendaftar di laman pandang.istanapresiden.go.id. Saya mengisi data pribadi disertai uraian singkat mengapa saya ingin ikut serta dalam upacara di Istana Merdeka. Saya juga menjelaskan bahwa saya pernah mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia di kancah internasional yaitu menjadi duta pemuda di Korea Selatan dan mengikut pertukaran pemuda ke Turki.
Tanpa berharap banyak, melihat kondisi berapa banyak masyarakat umum yang mendaftar untuk ikut serta dalam cara ini tentu saya berpikir realistis.Â
Tapi, alhamdulillah, beberapa hari setelah pendaftaran saya mendapatkan notifikasi di email saya bahwa saya menjadi salah satu yang mendapatkan kesempatan untuk hadir dalam upacara HUT RI ke-77 di Istana Merdeka.
Saya diminta untuk mengambil surat undangan resmi di Gedung Krida Bhakti pada 13 Agustus 2022 dan alhamdulillahnya pengambilan undangan dapat diwakilkan dengan beberapa syarat termasuk QR Code khusus dan juga copy data pribadi saya.
Karena kebetulan pada hari yang sama saya sedangamengikuti program pengabdian mengajar anak-anak SD di daerah Desa Indragiri, Kecamatan  Rancabali, Kab. Bandung.
Saya akhirnya menghubungi sepupu saya yang juga tinggal di Jakarta untuk mewakili saya mengambil undangan tersebut dengan mengirim QR Code serta copy KTP saya.
Setelah mengantre beberap jam sepupu saya mengabari bahwa undangan sudah di tangan dan saya diminta untuk tes PCR 1 x 24 jam.
Sebelum ikut dalam upacara di Istana Merdeka dan diwajibkan untuk mengenakan pakaian daerah atau batik atau pakaian dinas dengan tanda kehormatan tertinggi bagi pihak-pihak seperti militer, kepolisian, veteran, dan lain sebagainya.
Tibalah hari yang dinanti-nantikan. Setelah salat subuh saya langsung menaiki taksi yang sudah saya pesan sehari sebelumnya menuju area Istana Merdeka.
Saya sengaja datang pagi sekali karena di undangan pukul 07.00 acara hiburan bagi para undangan akan dimulai dan juga menghindari panjangnya antrean dan kemacetan.
Dan benar saja, ternyata meski saya sampai di area Istana Merdeka sebelum pukul 06.30 antrean sudah mengular panjang, namun senangnya adalah saya melihat betapa miniatur keragaman nusantara terlihat jelas di depan mata. Para tamu undangan dengan bangganya mengenakan pakaian tradisional mereka masinng-masing.
Saya sendiri mengenakan batik warna merah putih dengan corak parang kecil dipadukan dengan selendangan kain tenun Kawai Kanduk khas kampung halaman sayau yaitu dari  Suku Daya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatra Selatan.
Sebelum masuk kami mengenakan gelang khusus dengan QR Code yang diberikan dalam amplop undangan resmi Sekretariat Negara. Di pintu masuk, QR Code tersebut di scan, setelahnya kami masuk ke mesin metal detector dan scan khusus demi pengamanan.
Lewat dari pengecekan tersebut kami diarahkan menuju tempat duduk sesuai dengan undangan. Saya mendapatkan tempat duduk di area E sebelah kanan menghadap muka Istana Merdeka.
Sambil menunggu acara dimulai kami berkesempatan menukarkan souvenir dan konsumsi yang disediakan oleh istana untuk para tamu undangan dengan voucher khusus yang ada dalam undangan. Souvenir yang undangan dapatkan sangat menarik ada tas khusus dengan gambar istana merdeka, topi, buku, t-shirt, tumbler, hand sanitizer, dan masker dengan tema HUT RI ke-77.
Untuk konsumsi diberikan roti-roti dan juga minuman dari para sponsor yang kerjasama dengan Istana Merdeka.
Setelah mengambil konsumsi dan souvenir acara hiburan pun dimulai sebelum rangkaian utama upacara peringatana ke-77 detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.Â
Acara hiburan diisi dengan berbagai sajian dari Paduan Suara Gita Bahana Nusantara diiringi oleh orkestra terpilih dan beberapa penyanyi ibukota seperti Vidi Aldiano dan Lyodra Ginting. Acara hiburan juga diisi tarian kolosal seperti tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur.
Setelah acara hiburan, acara dilanjutkan dengan acara inti yang diawali dengan Kirab Duplikat Bendera Pusaka dari Monumen Nasional (Monas) ke Istana Merdeka.
Arak-arakan ini diisi oleh drum band dari berbagai matra di TNI dan juga Kepolisian diiringi dengan rombongan ibu-ibu berkebaya serta kereta kencana khusus yang membawa bendera pusaka oleh anggota paskibraka terpilih dan juga rombongan anak-anak berkostum pakaian tradisional dari salah satu SMP di Jakarta.
Sesampainya di Istana Merdeka, duplikat bendera pusaka diserahkan kepada Pak Jokowi selaku Inspektur Upacara lalu dilanjutkan dengan pengibaran bendera oleh Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) yang merupakan perwakilan terbaik dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.
Upacara pengibaran  berjalan khidmat dan syahdu serta sukses dilakukan tanpa cela. Setelah pengibaran bendera kita menyaksikan beberapa hiburan semisal melihat laporan pengibaran bendera di bawah laut oleh TNI AL.
Atraksi pesawat tempur dan helicopter oleh TNI AU, pertunjukan tari-tari tradisional, lagu-lagu daerah, dan yang paling spesial adalah penampilan penyanyi cilik dari Banyuwangi, Farel Prayoga yang membawakan tembang dangdut koplonya yang viral, "Ojo Dibandingke"
Spesial karena baru kali ini saya melihat penampilan penyanyi cilik sampai dua kali diulang dan berhasil menyita perhatian para menteri di kabinet hingga mereka turun ke halaman istana dan berjoget  bersama dengan para undangan lainnya.Â
Penampilan Farel ini berhasil membuat acara upacara kali ini sangat berkesan dan berkenang di hati para undangan.
Oh ya sebelum dan setelah upacara para tamu undangan berkesempatan mengabadikan momen tersebut dengan berpose dan berfoto di halaman dan seluruh area Istana Merdeka dan tentu saya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Demikianlah sekelumit cerita saya ikut upacara bendera di Istana Merdeka bersama undangan, tamu kehormatan dan seluruh kabinet pemerintahan periode 2019-2024.
Semoga dapat menjadi manfaat bagi pembaca di Kompasiana.
Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77!
Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H