Dan benar saja, ternyata meski saya sampai di area Istana Merdeka sebelum pukul 06.30 antrean sudah mengular panjang, namun senangnya adalah saya melihat betapa miniatur keragaman nusantara terlihat jelas di depan mata. Para tamu undangan dengan bangganya mengenakan pakaian tradisional mereka masinng-masing.
Saya sendiri mengenakan batik warna merah putih dengan corak parang kecil dipadukan dengan selendangan kain tenun Kawai Kanduk khas kampung halaman sayau yaitu dari  Suku Daya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatra Selatan.
Sebelum masuk kami mengenakan gelang khusus dengan QR Code yang diberikan dalam amplop undangan resmi Sekretariat Negara. Di pintu masuk, QR Code tersebut di scan, setelahnya kami masuk ke mesin metal detector dan scan khusus demi pengamanan.
Lewat dari pengecekan tersebut kami diarahkan menuju tempat duduk sesuai dengan undangan. Saya mendapatkan tempat duduk di area E sebelah kanan menghadap muka Istana Merdeka.
Sambil menunggu acara dimulai kami berkesempatan menukarkan souvenir dan konsumsi yang disediakan oleh istana untuk para tamu undangan dengan voucher khusus yang ada dalam undangan. Souvenir yang undangan dapatkan sangat menarik ada tas khusus dengan gambar istana merdeka, topi, buku, t-shirt, tumbler, hand sanitizer, dan masker dengan tema HUT RI ke-77.
Untuk konsumsi diberikan roti-roti dan juga minuman dari para sponsor yang kerjasama dengan Istana Merdeka.
Setelah mengambil konsumsi dan souvenir acara hiburan pun dimulai sebelum rangkaian utama upacara peringatana ke-77 detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.Â
Acara hiburan diisi dengan berbagai sajian dari Paduan Suara Gita Bahana Nusantara diiringi oleh orkestra terpilih dan beberapa penyanyi ibukota seperti Vidi Aldiano dan Lyodra Ginting. Acara hiburan juga diisi tarian kolosal seperti tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur.
Setelah acara hiburan, acara dilanjutkan dengan acara inti yang diawali dengan Kirab Duplikat Bendera Pusaka dari Monumen Nasional (Monas) ke Istana Merdeka.