"Ini pegawai perusahaan Bapak di offshore suka mancing banget ya Pak? Sampai alat mancing bisa seharga rumah?"
"Wow ini belanja pohon natal (christmas tree) sampai miliaran rupiah Pak? Apa tidak salah?"
Demikian beberapa ungkapan yang diangkat dari kisah nyata ketika sebuah perusahaan minyak dan gas (migas) sedang diaudit oleh auditor pemerintah ataupun dalam diskusi dengan anggota legislatif di senayan dari yang berujung gelak tawa bahkan sebaliknya tensi tinggi karena gagal paham orang-orang di luar industri migas terhadap beberapa istilah di dunia hulu migas.
Kesalahpahaman ini jika dalam konteks guyonan mungkin tidak ada implikasi yang serius, namun jika sudah menjadi temuan serta tanya jawab dalam forum resmi yang kesannya mencecar dan ada implikasi keuangan, tentu akan berbeda dan memiliki dampak yang panjang.
Oleh karena itu, kita perlu terus belajar dan tidak langsung lompat pada kesimpulan terhadap hal-hal yang tidak kita pahami.
Nah selama lebih dari enam tahun berkarier di industri hulu migas, berikut saya rangkum beberapa istilah dalam industri hulu migas yang sering disalahpahami oleh masyarakat awam.
Pertama, Christmas Tree
Apa yang pertama kali terbersit jika mendengar christmas tree? Pasti kebanyakan kita akan mengasosiasikannya dengan pohon cemara khas perayaan natal dengan berbagai ornamen yang semarak.
Namun, di industri hulu migas christmas tree sangat jauh dari yang kita pahami selama ini.
Di industri hulu migas Christmas Tree adalah nama yang diberikan untuk seperangkat elemen mekanis rangkaian katup-katup pada kepala sumur untuk mengendalikan tekanan didalam sumur dan kecepatan aliran fluida ke permukaan pada industri hulu migas. Elemen-elemen mekanis itu digunakan untuk mengontrol aliran minyak atau gas yang ada di dalam sumur.