Hari ini, 9 Agustus 2021 tepat pukul 00.01 WIB, telah secara resmi lapangan minyak dan gas Blok Rokan yang memiliki sejarah panjang dan menjadi pionir industri minyak dan gas di Indonesia sekaligus sebagai salah satu blok minyak dan gas paling produktif di Indonesia berpindah pengelolaan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Perpindahan atau alih kelola ini terjadi setelah pada 2018 proposal yang diajukan Chevron kalah menarik menurut pemerintah dari proposal yang diajukan PT. Pertamina (Persero).
Banyak pihak yang bersyukur atas perpindahan operator sekaligus pengelolaan ini kepada Pertamina. Namun, ada juga pihak yang khawatir bagaimana Rokan akan dikelola Pertamina pasca hengkangnya Chevron.
Yang pasti sejarah panjang Chevron di Bumi Lancang Kuning, Riau khususnya di Blok Rokan tak bisa begitu saja dilupakan.
Dari datangnya para peneliti dari Standard Oil Company pada 1924 sampai dengan pertumbuhan dan perkembangan Chevron bagi masyarakat sekitar bahkan negara Indonesia, tentu peran kehadiran Chevron di Indonesia tidak dapat dianggap angin lalu.
Lalu bagaimana sejarah dan perkembangan Chevron hingga harus mengalihkan pengelolaan Blok Rokan kepada salah satu BUMN terbesar di negeri ini.
Berikut rangkumannya.
Sejarah Singkat Chevron di Blok Rokan