Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Perintah Puasa Ramadan dalam Al Baqarah Ayat 183 dan Sejarah Singkat di Baliknya

28 April 2021   07:49 Diperbarui: 28 April 2021   07:57 4283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kita ketahui bersama bahwa ibadah puasa di bulan Ramadan adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim yang telah balig atau mencapai kedewasaan dan berakal sehat, dan khusus untuk perempuan telah suci dari darah haid dan nifas.

Perintah berpuasa sendiri tidak turun sejak tahun pertama Nabi Muhammad Saw. , namun baru turun kepada Rasulullah Saw. melalui wahyu Allah Swt di bulan Sya'ban tahun kedua beliau hijrah ke Madinah atau biasa kita sebut sekarang sebagai tahun kedua Hijriah. Sejak saat itu puasa di bulan Ramadan selama 29 atau 30 hari menjadi wajib bagi seluruh kaum muslimin.

Adapun ayat perintah Allah Swt yang paling terkenal dan sering kita ulang-ulang ketika bulan Ramadan mengenai kewajiban berpuasa di bulan Ramadan termaktub dalam Q.S Albaqarah: 183

Q.S Albaqarah: 183. Sumber: Faridi Abdul Mukti via majalahelnilein.com
Q.S Albaqarah: 183. Sumber: Faridi Abdul Mukti via majalahelnilein.com
 "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Lalu bagaimana sebelum perintah itu turun? Apakah Nabi Muhammad Saw. berpuasa?

Pertanyaan ini terjawab dari ungkapan Aisyah Radiallahuanha yang meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw..Sebelum turun kewajiban berpuasa Ramadan ini, Rasululullah Saw. berpuasa asyura setiap tanggal 10 Muharam seperti yang dilakukan kaum Quraisy waktu itu, "Dahulu, hari Asyura adalah hari dipergunakan orang-orang Quraisy untuk berpuasa pada masa jahiliyah. Rasulullah Saw.. melakukan puasa itu."

Puasa asyura pun tidak lagi menjadi wajib bagi Nabi Muhammad Saw. dan kaum muslimin lainnya setelah perintah puasa Ramadan turun dari Allah Swt. puasa tersebut dihukumi sunah oleh jumhur (mayoritas) ulama.

Hal ini juga sesuai dengan hadist Rasulullah Saw.

Sesungguhnya hari ini adalah hari Asyura, tidak diwajibkan kamu melakukan puasanya, tetapi saya berpuasa. Barang siapa yang ingin berpuasa, berpuasalah, dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa, hendaklah ia berbuka (H.R Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW. bersabda: Sesungguhnya hari Asyura adalah termasuk hari-hari (yang dimuliakan) Allah. Barang siapa yang suka berpuasa, berpuasalah. (Muttafaq 'alaihi)

Namun, puasa asyura ini juga dahulunya dirayakan dan dilakukan oleh orang yahudi di zaman Rasulullah Saw.. dan demi menyelisihi mereka maka Rasulullah Saw. mensunnahkan kita untuk berpuasa pula pada hari kesembilan bulan muharram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun