Setiap 21 April di Indonesia selalu meriah dengan perayaan gerakan emansipasi terhadap kaum wanita yang dipelopori oleh seorang pahlawan nasional keturunan Bangsawan dari Jepara, R.A Kartini.
Selain R.A Kartini banyak tokoh-tokoh perjuangan emansipasi wanita yang berjuang bahkan menjadi pemimpin dalam sebuah peperangan seperti Laksamana Malahayati dari Aceh atau Marta Christina Tiahahu dari Maluku.
Namun, secara pribadi ada dua srikandi tangguh yang paling spesial di hati saya.
Pertama, Ibu Saya
Dibesarkan dari keluarga di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk kota membuat Ibu saya memiliki mental dan ketahanan yang kuat dalam mengarungi kehidupan.
Sebagai guru, ibu sudah banyak makan asam garam dari mengajar ke pelosok sampai kota dan kerap membelikan alat tulis serta seragam untuk anak muridnya yang kekurangan telah beliau lakoni di samping mendidik dan membesarkan kami.
Bagi saya dedikasi dan perjuangan ibu saya bagi keluarga dan juga murid-muridnya semakin menguatkan gelar srikandi tangguh bagi hidup saya.
Kedua, Istri Saya