Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Kedua di Masa Pandemi, Apa Saja yang Sudah Kita Pelajari?

13 April 2021   08:36 Diperbarui: 13 April 2021   10:21 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: sindonews.com

Ini adalah Ramadan kedua kita di tengah masa pandemi. Praktis banyak hal yang sudah kita alami dan pelajari.

Ada yang pernah dinyatakan positif Covid-19 sekarang telah sembuh dna pulih kembali. Ada juga yang terpaksa harus meregang nyawa karena komplikasi akibat virus Covid-19.

Ada yang sukses bertahan menjaga protokol kesehatan hingga terjaga imun dan imannya,. Ada juga yang mungkin sudah tidak peduli, mbalelo dengan protokol kesehatan, toh dia pikir tetap baik-baik saja.

Lebih "mengesankan" adalah ada yang akhirnya belajar bahwa mengabaikan protokol kesehatan berisiko besar terpapar virus yang mematikan, dan mereka pun merasakan kehadiran dan kekejaman Covid-19 bukan hanya sekadar isapan jempol semata.

Lalu apa saja yang sudah kita pelajari setelah lebih satu tahun dan hampir dua Ramadan kita alami?

Pertama, Abai Pada Protokol Kesahatan = Potensi Besar Tertular

Ilustrasi. Sumber: jogjakota.go.id
Ilustrasi. Sumber: jogjakota.go.id

Bayangkan saja para tenaga kesehatan ataupun orang-orang yang sudah bersusah payah menerapkan protokol kesehatan akhirnya masih juga dapat berujung pada kamar isolasi Covid-19.

Hal ini nyata dan fakta bahkan tetangga dan karib kerabat sendiri menjadi contohnya. Saya tahu persis mereka dengan sekuat tenaga menerapkan protokol kesehatan di berbagai kesempatan dan kondisi, namun masih juga terpapar virus ini.

Yang membuat saya cukup kaget sekarang sudah banyak juga masjid-masjid dan tempat peribadatan yang sudah mulai melonggarakan protokol kesehatan bahkan cuek terhadap mereka yang tidak memakai masker ataupun menjaga jarak, bahkan di beberapa kesempatan saya temui mereka dengan santainya bersenda gurau tanpa jarak dan tanpa masker sambal mengisap rokok di dekat tempat tempat peribadatan. Seolah virus hanyalah bagian lelucon tongkrongan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun