Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Mengejutkan: Tim Indonesia Dipaksa Mundur di All England 2021! Pupus Sudah Harapan Juara?

18 Maret 2021   06:43 Diperbarui: 18 Maret 2021   08:44 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: PBSI via cnnindonesia.com

Kabar mengejutkan datang dari perhelatan All England 2021 di Birmingham, Inggris (17/03/21). Tim Indonesia dipaksa mundur oleh Badminton World Federation (BWF) setelah didapatkan informasi bahwa salah satu penumpang anonim yang berada satu pesawat dengan skuad Indonesia dari Istanbul menuju Birmingham dinyatakan positif Covid-19.

Yang menjadi aneh sekaligus juga mengejutkan seluruh tim Indonesia diminta untuk dipaksa mundur oleh BWF merujuk informasi yang diunggah oleh beberapa pemain Indonesia seperti Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya, Anthony Sinisuka Ginting, Hendra Setiawan, dan Mohammad Ahsan.

Bahkan dalam unggahan Instagram Marcus Fernaldi Gideon (@marcusfernaldig) dia menjelaskan panjang lebar tentang kronologi informasi ini. Intinya dia menyatakan bahwa tim Indonesia terkejut karena mereka diminta untuk mundur akibat salah satu penumpang lainnya yang satu pesawat dengan mereka terkonfirmasi positif Covid-19, padahal tim Indonesia ketika berangkat dan tiba di Inggris sudah di tes ulang Covid-19 dan mereka semua negatif.

Perlakuan berbeda justru didapatkan oleh tim negara lain yang menemukan 7 orang dari tim negara lain yang ternyata terindikasi positif Covid-19 lalu setelahnya mereka dites ulang dan hasilnya semua negatif, tim satu negara inipun tidak dipaksa mundur justru karena kondisi ini permainan ditunda sementara untuk memfasilitasi mereka tes Covid-19 ulang, berbeda dengan tim Indonesia yang tidak diberikan kesempatan untuk dilakukan tes ulang atas semua anggota timnya.

Tangkapan Layar Instagram @marcusfernaldig. Sumber: Instagram @marcusferlandig via okezone.com
Tangkapan Layar Instagram @marcusfernaldig. Sumber: Instagram @marcusferlandig via okezone.com

Alhasil, banyak dari pemain Indonesia yang menyatakan kekecewaannnya dengan BWF dan menyatakan BWF harus bertangunggjawab dan adil. Semestinya tim Indonesia harus diberikan kesempatan yang sama seperti tim negara lainnya yang anggotanya banyak terindikasi positif. Permainan mestinya dapat ditunda sementara dan seluruh tim Indonesia dapat diberikan haknya untuk dites ulang. Jika ada hasilnya yang positif maka pemain tersebut dapat diminta mundur dari kompetisi, namun jika hasilnya negatif mereka berhak untuk terus melanjutkan permainan. Apalagi tim Indonesia menuai hasil yang baik di babak pertama kompetisi seperti kemenangan Jonathan Christie, Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan, serta Kevin Sanjaya Sukamulyo/Marcus Fernaldi Gideon.

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari BWF, namun diketahui bahwa Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Praveen Jordan/Melati Daeva diputuskan walkover oleh panitia penyelenggara.

BWF meminta pengunduran ini disinyalir karena regulasi pemerintah Inggris yang menyatakan jika dalam ada penumpang yang dinyatakan positif dalam salah satu pesawat maka seluruh penumpang pesawat diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari dan hal ini juga yang terjadi dengan tim Indonesia, jika mereka harus isolasi 10 hari di hotel, dipastikan mereka tidak dapat melanjutkan kompetisi.

Fajar Alfian dan Muhammada Rian Ardianto dipaksa WO oleh Penyelenggara All England 2021. Sumber: Instagram @badmintalk_com
Fajar Alfian dan Muhammada Rian Ardianto dipaksa WO oleh Penyelenggara All England 2021. Sumber: Instagram @badmintalk_com
Namun, harusnya pihak BWF dapat mengantisipasi dan membuat perjanjian dengan pemerintah Inggris karena potensi adanya penumpang lain yang bukan dalam kuasa tim Indonesia ataupun tim lainnya dapat yang terbukti positif setelah mendarat tidak menjadikan seluruh tim harur mundur, mestinya seluruh tim harus dites ulang layaknya tim negara lain yang terindikasi positif sebelumnya. Bubble system antara Inggris, BWF dan para tim peserta All England krusial diterapkan, karena jika tidak diterapkan sedari awal tak ubahnya kompetisi ini sebuah gambling tiada akhir, bagaimana dapat mengontrol penunmpang lain di dalam kendaraan baik pesawat dan kendaraan umum lainnya untuk tidak positif meski sudah tes sebelum memasuki kendaraan.

Bagi peserta di kawasan Eropa bisa saja mereka memakai kendaraan darat dan eksklusif untuk mereka, namun bagi para peserta dari negara asia misalnya yang harus menggunakan pesawat komersial tentu mereka tidak kuasa mengontrol penumpang lainnya yang satu pesawat.

Semoga ada keadilan dan tindakan yang sesuai untuk kasus ini, agar kompetisi yang adil dan melegakan berbagai pihak bisa terwujud.

Kita rakyat Indonesia menantikan keputusan tersebut dan menantikan tim Indonesia tetap dapat melanjutkan kompetisi dan menghasilkan kemenangan yang gemilang.

Untuk BWF perlu hati-hati dengan tanggapan pendukung Indonesia, harus benar-benar adil dan objektif, sekali saja berlaku tidak adil bisa-bisa menjadi serbuan bagi para netizen Indonesia, tidak mustahil menjadi gerakan antipati untuk BWF.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun