Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menuju Keabadian

9 Januari 2021   22:47 Diperbarui: 9 Januari 2021   23:33 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: KitaBisa.com

Aku membayangkan dari ketinggian 10.000 kaki burung besi itu menukik tajam
Entah berapa besar gaya gravitasi yang mereka harus hadapi
Semua berubah begitu cepat

Ada tangis bayi
Ada teriakan ketakutan
Ada doa-doa yang dirapal untuk memantapkan hati
Namun,semua bermuara pada satu kepasrahan
Berserah kepada Tuhan menuju keabadian

Kiranya Allah karuniakan tempat dan jalan terbaik untuk seluruh korban
Semoga Allah karuniakan ketabahan dan kesabaran untuk para keluarga
Insya Allah Dia berikan kelancaran atas proses evakuasi dan penyelamatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun