Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Misteri Menghilangnya Taipan Tiongkok Jack Ma dari Muka Publik

5 Januari 2021   08:31 Diperbarui: 5 Januari 2021   12:48 3125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jack Ma pendiri Alibaba salah satu platform e-commerce terbesar di Tiongkok tetiba saja menghilang dari muka publik setidaknya sejak dua bulan terakhir. Akun twitternya pun sudah tidak aktif sejak tiga bulan lalu. Hal ini mengundang banyak perhatian publik Tiongkok bahkan dunia.

Diduga menghilangnya Jack Ma terkait dengan sikap kritisnya terhadap pemerintah Tiongkok.

Jack Ma diketahui mengkritisi sistem keuangan sekaligus pemerintah Tiongkok dalam sebuah acara Fintech di Shanghai pada 24 Oktober 2020. Dia juga mengatakan bahwa bank-bank di Tiongkok tak ubahnya penganut system "pegadaian", dia pun menyerukan untuk melakukan reformasi dalam sistem keuangan perbankan di Tiongkok.

Kritik Jack Ma ini muncul hanya berselang beberapa pekan sebelum penawaran saham umum (IPO) perusahaan Fintech Jack Ma yang bernama Ant Group.

Xi Jinping. Sumber: Jason Lee-Reuters
Xi Jinping. Sumber: Jason Lee-Reuters
Menurut informasi dari laporan Wall Street Journal yang didapat dari salah satu pejabat tinggi Tiongkok, dinyatakan bahwa kritik Jack Ma ini memantik reaksi keras dari Pimpinan Tiongkok Xi Jinping sehingga memerintahkan pihak berwenang di Tiongkok untuk memeriksa Ant Group milik Jack Ma. 

Alhasil dari hasil penyelidikan IPO Ant Group pun ditangguhkam otoritas setempat. Sejak saat itu pun keberadaan Jack Ma pun menjadi misteri.

Jack Ma dikenal sebagai salah satu pengusaha yang kerap kritis terhadap pemerintah Tiongkok. Platform pembayaran yang dimilikinya yaitu Alipay dipakai oleh jutaan penduduk Tiongkok bahkan membantu akses keuangan dan pinjaman bagi ratusan juta penduduk di Tiongkok. 

Ironinya keadaan tersebut dinilai oleh sebagian pejabat Tiongkok mengganggu sistem keuangan negara. Meski faktanya ada juga sebagian pihak yang menyatakan bahwa sikap kritis pejabat tiongkok dilatarbelakangi oleh motif "bisnis dan kekuasaan".

Di lain sisi, banyak juga kalangan politisi, pejabat serta pengusaha kawakan Tiongkok yang terang-terangan mendukung Jack Ma atas sikap kritisnya dan juga memprotes penjegalan oleh pihak berwenang terhadap pertumbuhan Ant Group yang dimiliki Jack Ma.

Sampai dengan saat ini belum ada informasi sahih tentang keadaan dan keberadaa dari Jack Ma, lebih parahnya kekayaan Jack Ma merosot tajam setelah gagalnya IPO Ant Group serta penyelidikan anti monopoli dilakukan terhadap raksasa bisnisnya. Terakhir Jack Ma turun menjadi orang terkaya nomor 3 di Tiongkok padahal bertahun-tahun Jack Ma berhasil bercokol pada peringkat pertama.

Lebih jauh, Jack Ma juga tidak hadir kembali dalam acara Africa's Business Heroes sebuah acara reality show untuk wirausahawan pemula bahkan di laman resminya profil Jack Ma sudah dihilangkan dan Jack Ma pun absen dalam acara final dan promosi acara.

Banyak kalangan yang menilai jika benar menghilangnya Jack Ma terkait dengan tindakan represif pemerintah Tiongkok yang "kurang" ramah dengan kritik, maka hal tersebut sangat disayangkan dan berpotensi menciderai Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai seorang yang memiliki pengaruh dan mendukung perekonomian Tiongkok sejak lama.

Wah kita doakan yang terbaik untuk Jack Ma. Semoga dia bisa kembali lagi dan menginspirasi dan membantu banyak orang khususnya di Tiongkok bahkan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun