Salah satu kewajiban seorang muslim adalah menunaikan haji ke tanah suci. Namun, hal tersebut tentu diiringi dengan beberapa syarat utama, diantaranya adalah kita harus sudah mampu dari segi fisik/kesehatan dan juga dari segi finansial, karena berhaji bukan perkara yang murah dan mudah banyak hal yang harus disiapkan dan direncanakan.
Akan semakin rumit jika kita melihat fakta antrean haji yang bertahun-tahun bahkan puluhan tahun untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi ini tentu membuat sebagian besar kalangan milenial yang baru meniti karier di tempat kerja atau merintis usaha semakin gusar bahkan cita-cita menjadi haji muda hanyalah sebatas khayalan.
Banyak dari mereka yang berpikir bahwa kondisi ideal hanya dapat dicapai ketika sudah berumur ketika kemampuan keuangan kita sudah mumpuni dan mapan. Pola pikir ini yang membuat banyak dari generasi milenial yang enggan ataupun menunda untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk berinvestasi pada dana tabungan haji.
Padahal sejatinya justru tabungan haji harus dimulai sedari dini disisihkan agar antrean haji pun dapat lebih awal kita dapatkan.
SIAPA CEPAT DIA DAPAT, begitulah adagium dalam menyiapkan tabungan haji.
Semakin cepat kita menabung dan menyisihkan uang untuk dana haji maka semakin cepat juga kita mendapatkan giliran untuk berhaji. Bahkan dengan semakin dini menabung tidak mustahil cita-cita kita menjadi haji muda pun lebih mungkin tercapai.
Urgensi untuk segera menabung dan haji ini juga dilandasi oleh fakta dari antrean haji di Indonesia yang bisa mencapai rerata 20 tahun. Lebih jauh melansir Kontan antrean terlama keberangkatan haji di tingkat provinsi tahun 2020 diduduki oleh Provinsi Kalimantan Selatan yang mencapai 32 tahun, karena ada sekitar 123.507 pendaftar haji di provinsi tersebut. Diperkirakan antrean terkahir tersebut  baru berangkat pada 2052.Â
Sedangkan untuk antrean terlama di tingkat kabupaten/kota adalah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan yang mencapai 43 tahun sehingga pendaftar dengan antrean terakhir baru akan berangkat pada tahun 2063.
Di sisi lain, untuk provinsi dengan antrean keberangkatan haji paling cepat adalah Provinsi Gorontalo yang hanya 13 tahun.