Di saat negara-negara tetangganya di Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura bahkan Indonesia memasuki masa resesi yang dipicu oleh pandemi Covid-19, Vietnam seolah kebal dari penyakit ekonomi tersebut.
Vietnam sukses mencatat pertumbuhan ekonomi 2,62% di kuartal III pada tahun ini dan secara tahunan  ekonomi Vietnam masih tumbuh pada angka 2.9%.
Di kuartal sebelumnya Produk Dometik Bruto Vietnam tetap berada pada angka positif yaitu 0,39% dan kuartal I sebesar 3.68%.
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ekonomi Vietnam masih perkasa pada zona positif dan tidak sama sekali mencatatkan ekonominya pada zona negatif sehingga prasyarat resesi yang umum ketika kontraki PDB negative dalam dua kuartal sebagai kriteria resesi ekonomi tidak terpenuhi.
Kondisi positif Vietnam ini sejalan dengan prediksi dari The Economist yang menyatakan Vietnam bersama Tiongkok, Pakistan dan Turkmenistan akan tetap tumbuh positif meski terkena dampak pandemic.
Tanggapnya pemerintah Vietnam yang secara geografis berbatasan dengan Tiongkok di masa awal pandemi dinilai adalah salah satu yang membuat Vietnam cepat pulih dan terbebas dari dampak besar pandemi ini.
Penerapan konsep tracing dan testing yang cepat dan dalam jumlah yang masif dilaksanakan oleh pemerintah Vietnam di masa awal pandemi.
Sistem kendali dengan lockdown dan restriksi terhadap daerah-daerah tertentu juga mendukung kesuksesan Vietnam mengendalikan pandemi ini.
Dari segi sektor perdagangan beberapa sektor utama yang menunjang neraca ekspor Vietnam seperti suku cadang elektronik, baja, suku cadang mesin, pakaian dan komputer pribadi justru menanjak 11% di masa pandemi ini dengan total raihan US$80 miliar, menurut Biro Statistik Vietnam.
Ekspor industri Vietnam ini terutama dengan tujuan negeri Tiongkok yang mulai pulih dari dampak pandemi sehingga konsumsi pribadi dan rumah tangga warganya pun meningkat.