Media massa diramaikan bagaimana Budi Hartono yang menjadi orang terkaya Indonesia versi Forbes mengirimi Presiden Jokowi surat terkait tanggapan dirinya atas rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menerapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB).
Informasi mengenai surat ini diunggah oleh Peter F Gontha dalam akun Instagramnya pada 12 September 2020 kemarin.
"Surat Budi Hartono orang terkaya di Indonesia kepada Presiden RI September 2020," ungkap Mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia tersebut dalam instagramnya disertai lampiran usulan dan kajian singkat atas rencana kebijakan Anies Baswedan terkait PSBB.
Semisal benar, tidak jelas bagaimana surat tersebut bisa dibocorkan Peter di media sosialnya. Namun di unggahan selanjutnya dia men-screen shoot percakapan dengan seseorang entah siapa seolah-olah mengaminkan tentang keberadaan dan kesahihan surat tersebut karena Budi Hartono adalah salah satu yang dimintakan pendapatnya oleh pihak istana terkait kebijakan PSBB kembali.
Saya tidak dalam kapasitas untuk menyatakan kesahihan dan kebenaran surat tersebut tetapi saya sedang berandai-andai jika benar surat tersebut alangkah luar biasanya Rudi Hartono sebagai orang terkaya di Indonesia.
Dengan lini bisnisnya yang menggurita, ia mendapatkan keistimewaan dari pihak istana untuk menyampaikan langsung kepada Presiden keluh kesah beserta kritik dan sarannya.
Lalu bagaimana dengan masyarakat kelas bawah, para korban pandemi Covid-19 ini, rakyat jelata seperti saya apakah dimintakan pendapatnya layaknya Budi Hartono dengan akses yang luar biasa ke istana? Entah mengapa saya merasa ada ketidakadilan yang tersirat dalam surat menyurat ini.
Mengapa Presiden Jokowi misalnya tidak meminta pendapat juga dengan korban positif Covid-19. Mereka bisa terpapar salah satunya akibat pemberlakuan Adapatasi Kebiasaan Baru (AKB) dan lalainya protokol kesehatan ditegakkan secara maksimal.
Atau juga meminta pendapat para ahli kesehatan beserta keluarganya yang telah bertaruh nyawa dan menjadi korban di masa pandemi ini.
Kita juga mungkin bingung jika benar surat dari Budi Hartono ini dikirimkan kepada Presiden atas dasar statusnya yang menjadi orang terkaya di Indonesia dan bisnisnya terdampak oleh kebijakan PSBB lalu dia mewakili unsur yang mana? Pengusaha kawakan Indonesia yang terkena dampak PSBB?
Lalu bagaimana dengan sisi lainnya rakyat yang kesehatannya dipertaruhkan karena AKB tidak berhasil menurunkan kenaikan kasus baru serta banyaknya pelanggaran