Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ironi di Tengah Pandemi

13 September 2020   19:18 Diperbarui: 13 September 2020   19:25 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: lokadata.id

Berdebat, menunjuk, menjatuhkan

Simpang siur, tak tegas, tak seirama, membingungkan

adalah ironi yang terjadi pada negeri ini

Alih-alih bergotong royong meredakan pandemi

Mereka berduyun-duyun menampilkan diri

"Akulah paling benar!"

"Akulah paling kuasa!"

"Akulah paling berjasa!", ungkapnya

Sementara itu rakyat terjebak dalam sengkarut kebodohan dan tarik ulur kekuasaan

Mereka menjadi korban dari kesembronoan para bedebah yang miskin kemanusiaan

Nyawa terasa tak berharga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun