Pemerintah Indonesia memutuskan bahwa Iduladha tahun ini jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020. Namun, agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya perayaan Iduladha yang identik dengan ibadah kurban dilaksanakan di tengah masa pandemi. Sehingga pelaksanaan Salat Ied dilanjutkan dengan kurban pun dilakukan dengan prosedur khusus dengan tetap mengutamakan pemakaian masker, menjaga jarak dan juga mencuci tangan.
Di tengah perayaan Iduladha ini saya melihat banyak sekali ucapan serta artikel baik di media elektronik maupun media cetak yang menuliskan ucapan selamat dan juga hikmah Iduladha termasuk Kompasiana sendiri di topik pilihan menggunakan ejaan "Idul Adha" bukan Iduladha". Saya pun akhirnya tergelitik untuk membuktikan mana yang sebenarnya baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Untuk mengecek kebenarannya saya mengakses laman resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Lalu, saya langsung ketik tulisan Idul Adha (terpisahl Idul dan Adha) dan hasilnya cukup mengejutkan ternyata jawabannya adalah sebagai berikut. Idul adha. Entri tidak ditemukan
.
Sebaliknya  ketika saya menuliskan Iduladha maka akan keluar definisi sebagai berikut:
bentuk tidak baku: Idulkurban
arti kata benda (n): hari raya haji yang jatuh pada tanggal 10--13 Zulhijah yang disertai dengan penyembelihan hewan kurban (seperti sapi, kambing, atau unta) bagi yang mampu
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kata baku yang benar sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "Iduladha" bukan "Idul Adha". Hal yang sama juka berlaku pada "Idulfitri" bukan "Idul Fitri".
Tentu banyak orang akan mengatakan ini adalah hal sepele yang tidak perlu dibesar-besarkan. Namun, sebagai Warga Negara Indonesia yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi serta bahasa pemersatu, saya pikir kita perlu melestarikannya. Jika tidak kita lalu siapa lagi?
Jadi mulai sekarang yuk kita sampaikan Selamat Iduladha! bukan Selamat Idul Adha!
Pengelola Kompasiana semestinya perlu mengoreksi kosakata yang ditulis oleh pengelolanya juga. Jika perlu Kompasiana juga dapat membuat tempat khusus untuk pembahasan tentang Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) agar para penulis blog di Kompasiana akan semakin belajar jika ingin menulis dalam bentuk serta pedoman yang benar alih-alih fokus pada tulisan gaya populer yang sering mengabaikan pedoman baku.