Puji Syukur kepada Tuhan YME, senang juga akhirnya saya bisa juga menulis di kompasiana. Berawal dari bisikan teman dan pengajarannya, account ini bisa juga. Perkenalan saya dengan dunia tulis menulis sudah dimulai sejak lama. Sejak saya masih bayi pun sudah bisa menulis. Misalnya memberi kode di perut ibu saya kalau lapar. Saya tulis di perutnya: Bu saya Lapar Alhasil karena tulisan itu panjang Ibu saya kesakitan. Tapi bukannya menyerah dan sedih. Ibu saya malah memamerkan ke ayah atau temannya di kantor. Saya tahu masalah ini setelah diceritakan Ibu ketika SD. "Mas yang paling rewel waktu di kandung," kata ibu saya dulu. Ketika sekolah di TK, SD, SMA saya masih senang menulis. Terutama ketika ujian. Saya senang dengan ESAI, bahkan matematika saya esaikan. Misalkan waktu SD atau TK, ketika ada soal 1 + 1 = ... ini saya jawab: bu guru, jawabannya pasti dua. Tidak mungkin tiga Beranjak kuliah saya akhirnya tahu, bagaimana menulis itu. Kronologis, masalah yang muncul dan sebagainya termasuk bahasa yang baik, benar dan efisien. Dari sini saya semakin senang menulis, apa saja akan ditulis. Kecuali hal-hal yang memang tak perlu ditulis. Seperti: Saya sedang (maaf pamer) makan tempe lho !! Tulisan yang sering saya jumpai di jejaring media sosial. Masalah yang menarik perhatian saya sekarang berkisar antara Sejarah, Etika, Politik, Lingkungan, Hukum, Badminton, dan tentu saja soal keindahan Indonesia. Meski begitu, saya sama dengan teman-teman yang lain. Saya masih belajar. Terakhir, Saya senang bergabung dengan teman-teman kompasiana. Stay hungry, Stay foolish... salam kenal.