Mohon tunggu...
Aska Karim
Aska Karim Mohon Tunggu... Pendidik -

Berusaha berbagi lebih indah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Kecerdasan Emosi Bagi Karyawan

10 Agustus 2017   00:34 Diperbarui: 10 Agustus 2017   01:11 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kepintaran seseorang berdasarkan pada Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, dengan kata lain semakin tinggi IQ seseorang, maka semakin pintar. Namun pada kenyataannya, nilai IQ yang tinggi bukan merupakan jaminan bagi kesuksesan individu dimasa depan nantinya. Padahal kepintaran seseorang tidak hanya diukur dari satu sisi saja, tetapi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sebagai contohnya adalah Emosional Intellegence (EQ). Dari bergai penelitian menyatakah bahwa setinggi-tingginya IQ menyumbang 20% penentu sukses individu dalam hidup, sedangkan 80% lainnya diisi oleh faktor-faktor lain termasuk diantaranya EQ.

Didalam dunia kerja kita dapat menyaksikan bahwa seseorang tidak cukup pintar hanya dibidangnya, karena dalam dunia pekerjaan penuh dengan interaksi sosial dimana orang harus cakap dalam menangani diri sendiri maupun orang lain. Orang yang cerdas secara intelektual dibidangnya akan mampu bekerja dengan baik, namun jika ingin melejit lebih jauh maka dibutuhkan dukungan dari rekan kerja, bawahan maupun atasannya. Disinilah kecerdasan emosional membantu seseorang untuk mencapai keberhasilan lebih jauh.

Banyak orang tidak suka dengan emosi marah, Jangankan mengakui dan menyikapi kemarahan dengan cara tepat, beberapa orang cenderung untuk menyangkal kemarahan mereka. Namun penyangkalan yang dilakukan justeru membuat ia terlihat bodoh dimata orang lain. Ironis memang, tetapi itulah yang terjadi bila bila seseorang  memiliki IQ yang tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, tidak mudah percaya kepada orang lain, dan tidak peka dengan kondisi lingkungannya. Dilain pihak, beberapa orang IQ nya tidak tinggi, karena ketekunan dan emosinya yang seimbang, sukses dalam belajar dan bekerja. Orang yang memiliki kecerdasan emosi tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan diri dan lingkungannya, serta mampu bekerja sama dengan orang lain yang mempunyai latar belakang yang beragam.

Setiap orang mempunyai perbedaan jenis kepribadian dan cara bagaimana menunjukkan emosinya, orang yang cerdas emosi bukan hanya cerdas secara intelektual tetapi juga dapat membangun dan mengenali orang lain, sehingga kehadirannya dapat menyelesaikan masalah bukan justru membuat masalah baru. Pada dasarnya kecerdasan emosi dapat dilatih dan dikembangkan tergantung kita mau merubahnya atau tidak. Apabila kita ingin diterima oleh masyarakat atau rekan kerja maka kita harus bisa memainkan peran sosial serta bertingkah laku yang benar terhadap orang lain.

Kita bekerja memiliki tujuan bersama, yaitu untuk mengembangkan perusahaan, hanya saja cara kita yang berbeda-beda. Cara terbaik untuk mengembangkan ketrampilan emosional adalah melalui praktik dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat menjadi lebih dalam mengenali dan mengelola emosi kita dan membuat diri kita lebih bahagia. Kecerdasan emosional bisa dikembangkan melaui kelas-kelas pelatihan yang diadakan baik secara personal maupun kolektif. Jika kita ingin meningkatkan kecerdasan emosi kita, maka cobalah mendengarkan orang lain dengan pikiran terbuka. Menerima apa yang mereka katakan, dan ikut merasakan perasaan mereka. Hal ini akan membuat komunikasi di tempat kerja menjadi lebih baik, dan kita lebih mudah untuk meningkatkan EQ kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun