Mohon tunggu...
Raffles Adra
Raffles Adra Mohon Tunggu... Guru - calon sutradara

suka aja nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampung-kampung Kreatif

27 Desember 2020   10:36 Diperbarui: 27 Desember 2020   10:49 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti halnya Kampung Inggris Yang Pusatnya ada di Pare - Kediri, sekarang banyak sekali kampung - kampung kreatif dari berbagai daerah, sebut saja Kampung Marketer di Purbalingga, Kampung Digital di Purwokerto, Kampung Madu Tulungrejo, Kampung Coklat Blitar, dan lain lain sebagainya. 

Fenomena seperti ini tentu saja sangat bagus dampaknya, meningkatkan daya saing kreatifitas antar kampung di seluruh Indonesia, juga tentu saja menambah lapangan pekerjaan. Tengok saja betapa gemerlapnya Kampung Inggris Pare, yang saat sepinya saja, bisa mendatangkan 5000 member / bulan. 

Jadinya tidak hanya sektor pendidikan yang meningkat, ekonomi juga, agen travel menjadi menjamur, pedagang bermunculan terus, cafe banyak dibangun, laundry banyak permintaan, persewaan sepeda laris manis, dan tentu saja kos kosan yang semakin banyak dan variatif. Bayangkan saja jika di masing-masing kota mempunyai sebuah perkampungan khusus sebagai daya tarik wisata, bukankah itu akan menyenangkan banyak pihak?. ga salah deh kalau orang orang Indonesia sebagian besar kreatif. 

Bahkan Kampung Inggris Pun bermunculan di berbagai daerah, Kampung Inggris Bandung, Kampung Inggris Yogya, Kampung Inggris Lampung, dan kampung inggris kampung Inggris lainnya. Siapa juga pemda yang tidak tergiur mengikuti jejak Kampung Inggris Pare?, meski secara history, geografis, dan suasana, nampaknya ga akan pernah bisa menyaingi Kampung Inggris Pare - Kediri?. Tahu Kenapa?, karna kampung Inggris yang ada di luar pare, itu hanya di inisiasi oleh satu lembaga namun membawa embel embel Kampung Inggris. beda dengan Kampung Inggris Pare yang asli, yang di kecamatan pare desa Tulungrejonya, itu ada 157 kursusan bahasa Inggris. ga cuma satu, tapi banyak pilihan!. 

Pun begitu munculnya Kampung Mandarin Papar, itu hanya ada 1 lembaga saja, namun namanya menggunakan nama kampung, membuat persepsi bahwa satu kampung tersebut suasananya seperti di kampung Inggris Pare. padahal yang lebih mendekati justru Kampung mandarin Pare, iyah masih di pare juga, meski mereka tidak pernah atau mungkin belum mendeklarasikan itu. karna di Kampung Mandarin Pare ada 4 Kursusan Bahasa mandarin (setidaknya lebih dari 1), Sebut saja Beijing Institute Pare, SOS, WTC, Embrace. 

Tapi yang jelas, meski cuma 1 lembaga atau banyak lembaga pun, munculnya fenomena fenomena kampung kampung Kreatif ini jelas lebih banyak memberikan manfaatnya dibanding mudhorotnya, semoga para pelaku usaha di kampung kreatif tersebut selalu bisa memberikan pelayanan yang memuaskan para pelanggannya. ciaelah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun