Mohon tunggu...
Farida Chandra
Farida Chandra Mohon Tunggu... -

praktisi, pemerhati hukum ketenagakerjaan budidaya ikan lele dan pisang kepok pelestari dan usaha batik tulis madura

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nama Baptis Jokowi?

5 Mei 2014   20:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 3464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apalah arti sebuah nama?



Bagi orang Jawa, memberi nama anak pasti punya makna. Maknanya pasti baik demi masa depan anak. Seperti nama Untung, Slamet, atau Santoso. Atau Sri Rejeki untuk sang putri.

Ketika anak sakit-sakitan, nama kemudian bisa diubah. Tapi entah apakah perubahan nama di akte lahir ini kemudian dibuatkan juga surat ganti nama-nya.

Nama kedua (tengah atau akhir) pastilah nama keluarga sebagai identitas termasuk trah dan suku.

Khusus bagi keluarga dengan orangtua beragama Kristen atau Katolik, umumnya mereka memberi nama anak berikut nama baptis dan dibaptis sejak bayi.

Nama baptis ini adalah nama orang yang di-kudus-kan oleh Gereja yang disebut “santo atau santa pelindung”. Orang-orang yang mendapat mukjizat besar atau menjadi martir.

Harapannya anak senantiasa dalam lindungan Tuhan dengan perantaraan dan doa orang-orang kudus. Dan hidupnya lurus seturut ajaran Gereja seperti yang dicontohkan santo atau santa pelindung itu.

Lalu bagaimana dengan orang yang kemudian memilih beragama Kristen atau Katolik ketika dewasa?

Mereka boleh menggunakan nama baptis setelah resmi dibaptis dan diterima dengan diberi surat baptis oleh Gereja.

Lalu bagaimana dengan penggunaan nama “Herbertus” yang oleh sebagian orang dianggap sebagai nama baptis-nya calon presiden Jokowi?

Apakah nama “Herbertus” itu nama baptis? Setidaknya seumur hidup saya belum pernah dengar nama “Herbertus” sebagai orang yang di-kudus-kan oleh Gereja. Atau kisah orang-orang yang mendapat mukjizat besar atau menjadi martir demi agamanya.

Sudah saatnya bagi kita untuk mempertimbangkan calon pemimpin negara bukan hanya dari nama, keturunan, atau agamanya tetapi dari prestasinya bagi bangsa dan negara serta patut dibanggakan di mata dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun