Mohon tunggu...
Farida Chandra
Farida Chandra Mohon Tunggu... -

praktisi, pemerhati hukum ketenagakerjaan budidaya ikan lele dan pisang kepok pelestari dan usaha batik tulis madura

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Batik Online Shop

4 Oktober 2014   18:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Mendadak batik. Genap 5 tahun lalu, Pemerintah menjadikan tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Hari Batik Nasional. Dan hingga saat ini pakaian, tas, asesoris dan sepatu yang dipakai pun berbahan batik.

Tentu saja ketertarikan menggunakan bahan batik diikuti dengan luar biasa banyaknya pedagang batik. Bukan hanya Solo, Yogya, yang sejak dulu sudah ada pasar yang menyediakan beraneka macam batik. Atau butik dengan produk merk ternama seperti Danar Hadi, Batik Keris, Batik Semar, dan lain-lain.

Mempertimbangkan pangsa pasar Indonesia dengan ratusan juta rakyatnya dan makin mudahnya koneksi internet menjadikan pengrajin batik hingga anak kuliahan pun turut memasarkan batik secara online. Tentu agar batik semakin terjangkau harganya dan semakin mudah dijangkau. Bayangkan jika orang Papua ingin memakai batik. Sekarang tidak harus belanja ke butik atau mall.

Saya, salah satu yang mengisi peluang usaha batik online. Khusus batik tulis, khusus dari Madura.

Ketika “teman-teman seperjuangan saya” sudah banyak yang tumbang, usaha online sejenis yang didirikannya hanya bisa berumur dalam hitungan bulan. Puji Tuhan saya masih menjalankan usaha ini hampir genap 3 tahun dan semoga bisa seterusnya. Alangkah indahnya jika saya juga berbagi pengalaman bagi Anda.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

1.Modal Mental

Percayalah bahwa apapun jenis usaha yang kita pilih, modal terpenting adalah kejujuran. Anda akan memperkenalkan usaha baru dalam lingkaran keluarga, teman, lalu orang-orang yang belum dan tidak pernah Anda kenal sebelumnya yang direkomendasikan atau mengenal usaha Anda via media online.

Modal mental berikutnya adalah optimis dan pantang menyerah. Tidak satu pun usaha yang bisa bertahan jika kita menyerah. Mengeluh hanyalah langkah awal untuk gagal. Lihatlah para juragan yang setiap hari buka toko, jangan disangka pasti akan ada transaksi pada hari itu. Demikian halnya buka toko online. Yang penting atur waktu Anda agar konsisten setiap hari buka/online dan Anda mudah untuk dihubungi. Apapun usaha yang dilakukan setengah-setengah, hasilnya pun pasti akan setengah. Tidak maksimal.

2.Media yang Dipilih

Media online apa yang akan Anda digunakan? Jika via BBM, calon konsumen Anda terbatas. Perhatikan sopan-santun ber-broadcast. Demikian halnya jika pilih media facebook. Perhatikan sopan-santun nge-taq akun orang lain. Jika media web sendiri, silakan beriklan di media online agar brand segera dikenal. Jika memilih jadi reseller/dropship saja, pastikan pihak tersebut mampu memberikan jaminan mutu produk dan pelayanan yang sesuai dengan standar Anda.

3.Produk yang Dipilih

Usahakan fokus pada satu produk dan turunannya. Misalnya jual kain batik tulis Madura maka Anda juga bisa sekalian jual tas, sepatu dari bahan batik tulis madura tersebut selain pakaian.

Jika Anda juga ingin jual camilan atau jamu khas Madura, sebaiknya dibuat akun yang berbeda.

4.Konsumen

Anda mau membidik pangsa pasar yang mana? Penggemar batik tulis umumnya bukanlah remaja tapi usia dewasa. Isi kantongnya pun bukan yang ukuran tipis tapi setengah tebal hehe… jadi bidiklah tingkat ekonomi menengah dengan penghasilan sendiri. Tentu yang familiar dengan internet.

Anda tidak perlu mengeluarkan banyak energi hingga “menabrak” konsep bisnis online Anda dan menerimanya untuk pilah-pilih batik di rumah Anda hingga menghabiskan waktu sekian jam ketika ada calon konsumen menyatakan “saya ingin lihat barangnya langsung” karena kemungkinan besar mereka tidak terbiasa transaksi secara online. Kecuali mereka rekomendasi dari teman dekat atau keluarga Anda.

5.Suplier

Di awal usaha, lebih baik menjalin kerjasama dengan banyak suplier hingga suatu saat mengerucut, suplier mana yang mutunya baik sebab “nasib” bisnis online Anda juga bergantung kepada kualitas suplier yang kooperatif.

6.Kualitas Produk

Di bisnis online, modal selanjutnya adalah, Anda harus “kuat” dengan kualitas foto yang harus ditampilkan sedekat mungkin dengan aslinya. Ini kataloq Anda. Mem-foto kain batik dengan ratusan macam warna tidaklah mudah jika hanya difoto dengan smartphone atau pocket camera. Anda dapat belajar otodidak mem-foto dengan kamera LSR jika honor fotografer dinilai cukup mahal di ongkos.

Anda dianggap dapat menjamin mutu produk jika pelanggan Anda senantiasa melakukan repeat order. Berikan reward atau special price jika mereka sudah bertransaksi misalnya 3x. mempertahankan pelanggan lebih sulit daripada mendapatkannya mengingat mereka sangat mudah berpaling ke ratusan batik online shop lainnya.

7.Kualitas Pelayanan

Jangan cepat puas ketika jumlah transaksi semakin meningkat. Tetap konsisten dengan kualitas pelayanan, teliti kembali sebelum mengemas produk untuk antisipasi barang tertukar (batik tulis Madura umumnya satu macam motif satu macam corak tersedia terbatas) karena belum tentu ada pengganti yang serupa. Tetap kirim tepat waktu.

Jangan kuatir pelanggan tidak puas ketika Anda tetap harus konsisten dengan sistem “ada uang ada barang” sedekat apapun kondisi Anda dengan pelanggan.

8.Rekening Bank

Ada banyak bank, mana yang akan Anda pilih? Tentunya yang cukup mudah dijangkau oleh konsumen Anda di seluruh pelosok tanah air dan menyediakan fasilitas transaksi online. Siapkan setidaknya 2 bank. Dan pastikan semuanya mudah diakses dan up to date.

Selamat berbisnis online!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun