Mohon tunggu...
Farida Chandra
Farida Chandra Mohon Tunggu... -

praktisi, pemerhati hukum ketenagakerjaan budidaya ikan lele dan pisang kepok pelestari dan usaha batik tulis madura

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rekor MURI Bagi Perusak Lingkungan

12 Mei 2014   00:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kemarin, beberapa kali saya terima broadcast BBM. Intinya diminta pakai baju merah, kumpul di Taman Bungkul Surabaya supaya dapet es krim gratis.

Walah! Piro sih harga es krim? Hmmm…Harusnya promo sekalian nyumbang ke panti-panti asuhan atau yatim piatu aja dong supaya mereka bisa merasakan juga adem-nya es krim…

Ternyata katanya supaya Unilever – Wall’s dapet Rekor MURI.

Tadi pagi saya berangkat ke gereja Katedral Surabaya via Jalan Kertajaya – Keputran. Biasanya jalanan rada lengang karena arah ke Jalan Darmo itu car free day. Tapi tidak seperti biasa, orang banyak jalan kaki dan naik sepeda, naik motor, pada pakai baju merah. Ada yang boncengan berdua, ada yang rombongan naik pick up juga. Macet. Crowded. Tidak ada polantas. Entah kalau di Jalan Raya Darmo-nya.

Arah pintu masuk belakang gereja Jalan Mojopahit (Kampus Widya Mandala) macet. Ternyata sudah berderet puluhan sepeda gerobak es krim Wall’s sepanjang jalan itu hingga Mc D.

Saya tanya penjaga gereja, bagaimana orang mau ibadah koq jalan dan tempat parkirnya dihalangi jadi jalan satu arah begini, ‘kan podho telat kabeh? Katanya, puluhan sepeda gerobak itu sudah standby sejak jam 5.30 pagi tadi.

Saya lihat jam, cukup beberapa menit untuk cari info dari para bapak pengemudi sepeda gerobak yang duduk2 di luar pagar halaman gereja.

Saya tanya, “koq pagi2”?

Jawabnya, “ya, disuruhnya begitu. Lumayan bu tanpa perlu dagang, diganti honor sampai acara selesai pawai dapet 100ribu.”

Saya tanya lagi, “koq gerobaknya baru semua?”

Jawabnya, “barusan di-cat semua supaya nanti bisa dapet rekor MURI bu. “Pembagian Es Krim Gratis dengan Jumlah dan Kota Terbanyak”.

“Di kota mana aja? Berapa banyak?”

Jawabnya, “di Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya dan di luar pulau. Kalau ndak salah di Medan, Palembang, Makassar dan Bajarmasin.”

“Berapa banyak?”

Jawabnya, “puluhan ribu…kalau Surabaya, 5.000.”

Lho, saya dapet informasi katanya 10 ribu lho pak! Lek ribut yok opo?

Jawabnya, “waduh, ndak tahu bu. Kuponnya lho cuma 5 ribu!”

Dan ternyata, saudara-saudara!

Bu Risma murka! Acara tidak berijin! Sebagian besar taman dan tanaman di Taman Bungkul yang ditanam Bu Risma hampir 10 tahun lalu, sejak beliau jadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, RUSAK BERATZZZ!!!

Sepanjang taman asri pembatas Jalan Raya Darmo, Jalan Progo dan Jalan Bengawan pun rusak parah!

Katakan TIDAK untuk Rekor MURI Bagi Perusak Lingkungan. Tolong Unilever kembalikan taman-taman indah milik rakyat Surabaya. Segera! GPL Ga Pake Lama, Ga Pake menyalahkan EO-nya. Oke!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun