Mohon tunggu...
Farida Chandra
Farida Chandra Mohon Tunggu... -

praktisi, pemerhati hukum ketenagakerjaan budidaya ikan lele dan pisang kepok pelestari dan usaha batik tulis madura

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Idola Jokowi?

7 Juni 2014   05:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:54 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini nampaknya Jokowi ini akan jadi pemenang ‘Indonesian Idol’ yang sesungguhnya, kalau jadi kontestan. Tidak seganteng Husein, sih. Atau segagah Virzha. Tapi luar biasa banyak pendukungnya. Hanya cara kemenangannya beda, tidak melalui SMS tapi melalui bilik suara. Ojo lali, yo! 9 Juli 2014.

Tapi pernahkah kita tahu, atau mau tahu, siapa sih sebenarnya idola Jokowi?

Kalau Prabowo sudah nampak jelas. Katanya berdandan safari dan peci seperti Bung Karno. Memiripkan diri seperti Bung Karno – Bung Hatta yang kebetulan cawapresnya juga bernama Hatta. Suka juga dengan Soeharto, mantan mertuanya. Memangnya di mana miripnya Bung Karno dengan Soeharto, ya? Entahlah…

Kalau Jokowi, dari penampilan sepertinya ga mirip tokoh siapapun meskipun beliau merasanya secakep Dude Herlino hehe

Konon pada bulan Nopember tahun lalu, Jokowi bersama Luhut Panjaitan dan Trimedia Panjaitan mengadakan kunjungan ke SMA Unggulan Del dan kampus Institut Teknologi Del (IT Del) bertaraf internasional di Desa Sitoluama, Laguboti, Tobasa.

Seperti biasa sambutan masyarakat cukup meriah. Meng-copas tulisan Partoba Pangaribuan, beberapa warga berteriak dalam bahasa daerah (Bahasa Batak) seperti :

Amang Jokowi, hatop ma gabe presiden poang! nunga mansai lungun roha nami mamereng pamimpin na tigor songon ho” (Pak Jokowi, segeralah jadi Presiden, kami merindukan pemimpin bersih dan jujur sepertimu).

Ompung! Dang holan Par Jakarta nampunasa ho da? hamipe pe berhak do.” (Mbah, bukan cuma warga Jakarta loh yang memilikimu, kamipun berhak memilikimu).

Ompung Jokowi, ingkon gabe presiden do ho, molo dang, dang mamillit hami.” (Mbah Jokowi, kamu harus jadi capres, kalau tidak, kami tidak akan memilih sama sekali.”)

Dan tahukah Anda? Dalam kunjungannya ke SMA tersebut, Jokowi pidato selama 45 menit! Wah! Begitu banyak yang berkomentar beliau tidak bisa berpidato, koq ini bisa berlama-lama ya? 45 menit pidato kalau tidak biasa itu ya ‘ngeri-ngeri sedap’, bisa-bisa keringat deras, gobyos, atau ngompol dan mual atau mules ‘kaliii…

Saat itu salah satu siswi bertanya, ‘Siapa Idola Jokowi?” dan Jokowi jawab, “Bung Karno”.

Apa persamaan Jokowi dengan idolanya itu?

Jokowi terlahir dengan nama Mulyono (wikipedia). Karena sakit-sakitan, maka berganti nama jadi Joko Widodo. Bung Karno terlahir dengan nama Koesno Sosrodirdjo. Karena sakit-sakitan pula beliau berganti nama jadi Soekarno. Asal nama dari Karna / Karno, panglima perang Bharatayudha.

Jokowi dan Bung Karno sama-sama ‘tukang insinyur’. Kalau Jokowi alumni UGM, Bung Karno alumni ITB.

Sebagai Gubernur DKI, Jokowi juga mengadakan kegiatan berskala internasional. Sama halnya dengan Bung Karno yang menjadikan Jakarta sebagai ‘Wajah Indonesia’ di mata dunia.

Kalau Jokowi sering melakukan lelang jabatan staf Pemda DKI, maka Bung Karno men-sayembara-kan pembangunan berbagai gedung nan indah dan monumental. Antara lain Masjid Istiqlal tahun 1951, Monas tahun 1960, Sarinah, Wisma Nusantara, HI tahun 1962, Tugu Selamat Datang dan lain-lain.

Besar harapan kita jika Tuhan berkehendak Jokowi sebagai presiden, beliau dapat menjadikan Indonesia dipandang sebagai negara terpenting dalam sejarah yang menjunjung tinggi HAM dan kesamaan derajat tanpa diskriminasi. Seperti Bung Karno yang mencetuskan KAA di Bandung dan menghasilkan Dasasila Bandung dan Gerakan Non Blok di antara negara Asia-Afrika.

Memang Jokowi ya Jokowi. Bukan Bung Karno. Tapi boleh dong kita berharap akan ada presiden yang prestasinya seperti Bung Karno? Yang mendapat gelar Doktor HC dari 26 universitas di Indonesia dan luar negeri (7 di antaranya dari dalam negeri).

Tapi sebetulnya bagaimana sih pandangan beberapa keluarga Bung Karno terhadap Jokowi?

Menurut Megawati, Jokowi punya getaran seperti Bung Karno.

http://nasional.kompas.com/read/2013/09/06/1536589/Megawati.Jokowi.Punya.Getaran.seperti.Bung.Karno

Menurut Rachmawati, beliau mendukung Prabowo secara pribadi.

http://www.antaranews.com/pemilu/berita/435351/dukungan-rachmawati-kepada-prabowo-bersifat-pribadi

Menurut Sukmawati, Jokowi akan menang mutlak.

http://www.merdeka.com/pemilu-2014/sukmawati-soekarnoputri-yakin-jokowi-jk-menang-mutlak.html

Menurut Puti Guntur, ia mendukung revolusi mental a la Jokowi.

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/05/03/puti-guntur-soekarno-dukung-revolusi-mental-ala-jokowi

Menurut Levana Taufan Soekarno, penerus Soekarno asli tertanam dalam pribadi Jokowi.

http://www.pikiran-rakyat.com/node/283460

Lalu bagaimana pandangan Guruh terhadap Prabowo? Menurut Guruh, Prabowo tidak mirip Soekarno.

http://nasional.kompas.com/read/2014/06/06/1925264/Guruh.Prabowo.Tidak.Mirip.Soekarno

Mengagumi seseorang itu sah-sah saja tapi jangan berlebihan. Dengan segala kelebihan maupun kekurangan, mari kita jadi diri sendiri. Lebih bahagia lahir batin.

baca juga : http://m.baranews.co/web/read/377/catatan.perjalanan.jokowi.ke.balige.idola.soekarno#.U5GVlCj9zQg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun