Langit yang cerah dan matahari yang bersinar terang seolah menjadi saksi bisu bagi kegembiraan yang sedang menyelimuti para siswa. Cahaya pagi yang memikat, udara di luar sudah terasa segar. Matahari yang perlahan-lahan menampakan dirinya menyengat begitu panasnya. Di balik kelas yang tenang, terdapat suasana yang ramai penuh tawa dan kejutan. Kelas yang hidup dan penuh inspirasi tetapi tidak lupa pada berbagai macam konflik. Langkah kaki yang terdengar menghasilkan bunyi berdenting di lantai dan meninggalkan jejak halus di lorong kelas yang berisik dan riuh. Anaya berjalan menuju kelas dengan penuh semangat dan menghampiri teman-temannya yang bermain di selasar kelas. Anaya menjumpai sahabatnya yaitu Bianca, mereka berbagi cerita dan bergurau bersama sehingga lupa akan waktu. Ketika bel sekolah berbunyi, terdengar jelas dan nyaring di seluruh area sekolah dengan kegaduhan dan kehebohan diantara siswa-siswa. Mereka memasuki ruangan kelas dengan langkah kaki yang penuh semangat untuk memulai proses pembelajaran di dalam kelas.
“Selamat pagi anak-anak” ujar ibu Naya dengan penuh semangat.
“Selamat pagi juga ibu” ucap para siswa dengan semangat.
Sebelum mulai proses pembelajaran, mereka berdoa terlebih dahulu. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan para murid yaitu p5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Ibu Naya menjelaskan terlebih dahulu kepada mereka berbagai hal yang harus mereka lakukan dalam kegiatan p5 tersebut. Murid-murid mencermati dengan baik perihal kegiatan yang akan mereka lakukan.
“ibu memberikan kalian kesempatan untuk menyampaikan opini mengenai konsep kalian saat gelar karya p5 nanti dan akan di tampilkan pada saat ulang tahun sekolah kita” ucap bu Naya.
“Baik bu” suara serempak dari murid-murid.
Panitia p5 sudah terbentuk dengan keahlian atau kemampuan masing-masing dari setiap siswa. Mereka aktif mencari informasi dan menggali lebih dalam untuk memperluas pemahaman mereka tentang tujuan projek p5. Mereka saling berbagi pemikiran dan pendapat tentang konsep projek p5 mereka nanti. Adit dan Farel selaku ketua dari kegiatan ini membantu mengarahkan agar pelaksanaan kegiatan p5 berjalan lancar. Mereka sepakat menentukan beberapa sutradara yang dapat mengarahkan mereka dalam mengembangkan sebuah cerita yang akan ditampilkan pada saat gelar karya, yaitu Noah, Ivan dan Bima.
“gimana kalau kita menceritakan kisah tentang pengalaman hidup yang beda, contohnya budaya dengan latar belakangnya?” ungkap Keyra.
“Setujuu!!” ucap beberapa murid.
“Boleh juga, mungkin ada pendapat yang lain?” ujar Adit.
Salah satu murid berkata “gimana kalo kita menampilkan drama tentang memperkuat tradisi dari masyarakat papua?”