Tentu bukan kegiatan ilegal saat “mengintip” Bandara Adisuctipto di Yogyakarta. Bagi penggemar foto sekaligus dunia aviasi macam saya ini, memotret bandara dari salah satu sudut pengambilan dan melihatnya secara utuh, ada keasyikan dan kepuasan tersendiri. Biasanya saat tiba atau berangkat atau mengantar relasi dari bandara ini, yang di lihat itu-itu saja. Kali ini beda.
Dari segi fisik, terletak di jalan Solo Km 9 Yogyakarta. Dulunya sesuai wilayah lokasinya di kenal sebagai bandara Maguwo. Memiliki luas hampir 80 ribu meter persegi. Dengan panjang landasan 2.250 meter, mampu di darati pesawat sejenis Boeing 737 dengan full capacity. Selain sebagai bandara domestik telah berfungsi sebagai bandara internasional. Hampir semua maskapai domestik melayani penumpang ke berbagai tujuan dari sini. Beberapa maskapai asing melayani penerbangan internasional ke Singapura dan Kuala Lumpur di Malaysia.
Di kalangan penerbangan memiliki kode WARJ-JOG, sesuai kode ICAO-IATA, badan penerbangan sipil internasional dan nasional. Jam operasionalnya mulai pukul 05.00 – 21.00. Telah beroperasi sekitar 50 tahun.
Sejarah perjuangan mencatat kejadian tragis. Saat Belanda menyerang dan menjatuhkan pesawat Dakota VT-CLA milik Indonesia setelah melakukan misi kemanusiaan, mengambil bantuan obat dari Singapura untuk pejuang Indonesia. Serangan ini mengakibatkan gugur Komodor Muda Adisutipto. Selain itu ada Abdurahman Saleh dan Adi Sumarno. Untuk mengenang jasanya, di jadikan nama bandara Yogya sekarang. Nama Abdurahmann Saleh di jadikan nama bandara di Malang, Jawa Timur dan Adi Sumarmo menjadi nama Bandara di Solo Jawa Tengah.
Makin semangat n merasa seru manakala moto saat ada pesawat tinggal landas. Pergerakan sebuah pesawat yang sedang berjalan sebelum dan sesudah tinggal landas, meski terlihat kecil karena jarak dan lensa, menyajikan pesona indah. Bagi penggemar pesawat terbang barangkali tertarik menyalurkan hobi dari lokasi ini.
Letak landas pacu yang memanjang dari arah Barat ke Timur, kita bisa menikmati pemandangan kota Yogyakarta jika mendarat dari arah Barat. Jika memandang ke arah timur kita akan mendapat suguhan kawasan pegunungan Seribu dengan nuansa pepohonan hijau. Menghadirkan pemandan sejuk. Di pegunungan ini letak kompleks Candi Istana Ratu Boko, dan Candi yang telatknya tertinggi di Yogyakarta yaitu Candi Ijo. Serta bersebelahan dengan Candi Ijo, terdapat Tebing Breksi, salah satu lokasi wisata yang eksotik dan mulai populer sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H