Mendapat saran dari rekan jelang pertama kali ke Ambon, mampirlah ke kuburan. Maksudnya ziarah ke kuburan keluarga rekan tadi yang memang berasal dari sana? Titip kembang istilahnya. Oo tidak. Bukan itu. Ooo…mampir ke kuburan korban kerusuhan? Tidak juga. Jadi? Kuburan tentara sekutu.
Jiaaaa….ngapain juga ke kuburan. Jauh-jauh datang dari Jakarta kog mampir ke yang seram-seram sich. Maksudnya uji nyali nich ceritanya? Protes ku ke rekan tadi. Yeeeee….jangan underestimateatuh. Datang dan lihat dulu. Kalau memang seram n langsung liat penampakan khan tinggal ngacir aja. Bisa lari khan...?sahutnya. Pokoknya datang aja kesana dech. Walau Cuma sebentar….tambahnya.
Warga setempat sering bilangnya “makam tentara sekutu”. Populer juga dengan nama “makam Tantui”. Sebutan “keren” dalam bahasa inggrisnya “Ambon War Cemetry”. Lokasinya tidak jauh dari kota Ambon. Cuma sekitar 4 kilo aja. Secara administrasi letaknya Tantui, Kecamatan Sirimau, Kapaha, Ambon. Strategis, mudah di jangkau, di lalui angkutan umum. Namun lupa angkutan jurusan mana.
Memasuki kawasan makam kesannya tidak seperti ke kuburan. Kesan asri, sejuk, teduh menyapa kami. Pepohonan lebat, tanaman yang terlihat di rawat rapi, seakan menjadi “tuan rumah” yang mengatakan mengucapkan “Selamat Datang” kepada siapa saja. Kami bukan tempat yang seram kog. Jangan takut. Justru disini kami ingin memberikan kesan tenang dan damai.
Ooo…oke. Siapa pun empunya status tanah ini, memang patut permisi dulu. Cuma saat itu tidak ada pimpinan makam. Yang terlihat petugas kebon yang sedang bekerja merapikan tanaman. Kepadanya saya mohon permisi melihat-lihat sekaligus foto-foto. Di persilahkan asal tidak merusak tanaman dan tertib. Ya ampun memang kami berdua tampang rusuh apa...? hahaha....
Kepada si petugas sempat tanya apa benar lokasi ini milik Aussie? Ngga di jawab tegas benar atau tidak. Ya begitulah. Sambil ber-canda aku bilang ke si petugas, asyik nich di gaji pake dollar Aussie…hahaha…..
Memang benar rekomen rekan saya tadi. Datang ke sini sama sekali tidak seram. Malah kesannya sedang berada di taman di tengah kota. Padahal areal seluas 4 hektar di “huni” 2000 makan tentara sekutu saat melawan Jepang. Kebanyakan tentara Australia. Selain itu ada juga makam tentara Amerika, New Zaeland, Belanda, Kanada, India.