Sebelum popular di kalangantraveler, pulau ini sudah di huni sekitar 2000 jiwa. Relatif cukup padat namun tidak kumuh.Jika mendengar dialek bicara tampaknya mirip dialek dari Makassar dan Betawi.Sebagian besar bermata pencaharian nelayan. Ada juga yang jadi pegawai negeri.
Warga yang ramah, mau terbuka terhadap pendatang, membuat pengunjung yang pertama kali dating sepert isaya, tidak sulit berbaur.Satu dasa warsa lebih berinteraksi dengan warga Pulau Pramuka, sangat sering diantara mereka menunjukkan dan mengantar ke spot-spot bagusuntuk snorkeling atau kegiatan wisata bahari lain. Terumbu karang di sekitar PulauPramuka sangat indah.
Perlahan-lahan popularitas Pulau Pramuka sebagai tujuan wisata bahari mulai popular.Biaya murah menjadi daya pikat penggemar bahari dating kesini. “status”nya pun bertambah menjadi pulau wisata yang memiiki sarana lengkap.
Bagi saya yang utama selain yang di sebutkan tadi adalah adalah pemandangan laut biru, hembusan angin laut yang tenang, bisa bikin pikiran jadi tenang. Pas banget untuk rileks membuang kejenuhan kerja. Saat senja ataupun fajar mendapat suguhan matahariter benam dan terbit Sangat indah. Tentunya jika cuaca cerah. Jadilah sering kesini. Saking males menghitung, entah sudah kesekian puluh berapa sudah ke sini. Sesekali datang ajak satu dua teman yang suka nge-laut juga. Pernah juga beberapa membawa rombongan kecil 10 sampai 20 orang. Seneng bisa kenalin pulau Pramuka ke teman-teman.
Meski sudah sering banget, tradisi selalu melewati akhir tahun di Pulau Pramuka menjadi tekad yang tidak terpadamkan.Mengakumulasi hitungan yang kesekian kali ber-tahun baru disini membuat diri ini bangga. Inilah pulau yang saya sukai sampai sekarang. Kurun waktu berlalu meski kaki pernah menginjak pulau-pulau lain, termasuk pulau resort yang eksklusif, tetap merasa lebih nyaman di Pulau Pramuka.
Mengakhir tahun 2016 di sini pasti merasa senang. Berbeda di tempat lain yang cendrung penuh dan padat, akhir tahun di Pulau Pramuka memang ramai tapi tidak bludak. Meriah namun tidak “wah”.Berbau bersama warga yang biasanya berkumpul di dermaga, melewati momen-momen mengharukan meninggalkan tahun yang lama menyambut tahun yang baru. Akhirnya berharap dan memohon kepada SANG PENCIPTA agar masih diberikan usia agar tahun depan bisa kesini lagi. Merasakan kenyamanan pergantian tahun yang ke-10 kali-nya tanpa putus. SELAMAT TAHUN BARU 2017. Salam dari Pulau Pramuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H