Di hari kemerdekaan ini ada inginku menggubah lagu Ibu Pertiwi yang sangat indah itu menjadi sebuah puisi, mudah-mudahan Eyang Ismail Marzuki sudah berdamai di sana bersama pesajakpesajak lainnya.
ku lihat ibu pertiwi
sedang gundah gulana
sumpah serapah merecau
kosong intisarinya
gununggunung bergejolak
muntahkan api perjuangan
tanahtanahpun bergoyang
merayakan lucunya insan
sawahsawah berubah semua
gedunggedung menjulang
katanya revolusi industri empat titik o
menikam dengan senyap sunyi
hutanhutan telah gundul terpapas
berubah menjadi lubanglubang airmata
dulunya paruparu dunia
mungkin sekarang paruparunya sudah menua
dan untuk lautan yang biru dan tenang
apakah engkau kesepian di sana teman?
keringatmu telah banyak menghidupi kami
tetapi plastik menjadi balasan dari kami
ku lihat ibu pertiwi sekali lagi
ia berdiri kokoh menentang mentari
menanamkan harapan yang terpatri
singsingkan lengan baju dan hati
Samarinda, 17 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H