Mohon tunggu...
Adolf Febrianto
Adolf Febrianto Mohon Tunggu... Buruh - Seorang pembuat puisi yang amatir

Jogjakarta, 13 Febuari 1994 Seorang pemungut rejeki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bangkit

12 Agustus 2019   13:35 Diperbarui: 12 Agustus 2019   13:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlihat jelas cahaya di matamu
Membumbung tinggi tertawan terpaku
Merasakan pedihnya dunia baku
Tertumpuk dengan lara yang semu

Remaslah sakitmu bersamaku
Habiskan lukamu dalam lukaku
Terjatuhlah pada lukaku yang tersayat
Akan jelas terlihat makna berkhianat

Kembangkan lagi senyum indah
Rasakan lagi warna warni abu
Gelarkan tawa ditengah gundah
Melawan rasa yang membiru

Samarinda, 6 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun