Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jangan Trauma karena Musibah Pesawat...

29 Desember 2014   07:41 Diperbarui: 20 Mei 2021   23:19 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada berita paling 'seksi' hari ini 28 Desember 2014 selain berita musibah hilangnya Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Singapura. 

Pesawat yang terbang dari Bandara Juanda Surabaya ini pukul 05.30 Waktu Indonesia Barat seharusnya telah tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat. 

Akan tetapi sampai dengan waktu yang dijadwalkan, pesawat yang terkenal dengan tagline 'Now everyone can fly' ini belum mendarat juga. 

Dua jam kemudian, media mulai menayangkan beritanya, baik di TV maupun di media online. Saking seksinya nih berita, semua pada pantengin TV. Ibu - Ibu yang biasanya suka sinetron pada konsen pula. Bapak - bapak yang biasanya suka berita politik pada ngomongin juga. 

Twitter dan media sosial pada ramai. Kita semua pada berdoa dan berharap ada mujizat pesawat masih selamat termasuk penumpang dan kru pesawat. 

Entah doanya beneran dilakuin atau sekedar nulis di status BB dan twitter...he..he..

Yang pastinya, sekalipun mungkin kita tidak memiliki saudara, teman, keluarga, tetangga ataupun sahabat yang ikut dalam penerbangan tersebut, kita wajib ikut berempati merasakan apa yang dirasakan oleh keluarga para penumpang. 

Bila kita membandingkan diantara semua moda transportasi publik, musibah terhadap pesawat terbang biasanya lebih 'spektakuler ' dibanding musibah terhadap moda tranportasi kapal laut atau kereta api juga bis. 

Mungkin karena pesawat terbang biasanya apabila terjadi kecelakaan, peluang hidup dan menyelamatkan diri biasanya paling kecil atau nol persen. 

Kalau ada kapal laut mau tenggelam, masih ada sekoci. Bila naik bis terus tabrakan, mungkin ada penumpang yang meninggal, tapi ada juga yang cuma luka ringan atau luka berat. Syukur - syukur semuanya cuma luka ringan. Demikian juga kereta api. 

Akan tetapi bila naik pesawat udara dan terjadi musibah di udara, bukan di saat landing atau take off, perlu mujizat Tuhan agar bisa selamat semuanya. Dan itu resikonya kecil atau nol persen. 

Mungkin karena itu kali, saat kita naik pesawat, yang ada tepat di depan kursi kita adalah buku doa sesuai agama dan keyakinan kita masing - masing. Lengkap dalam bahasa indonesia ataupun bahasa inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun