Ada cadeb mobil yang sudah terlanjur bisik-bisik tetangga di kompleks, ujung-ujungnya di tolak. Malu iya. Pelampiasannya ke pegawai yang menangani order.Â
Ada juga cadeb motor yang secara meyakinkan janji sama anaknya janji sama keluarganya.Â
Tapi ketika ditolak, sudah pasti barang yang dikehendaki tak tergapai juga. Akhirnya komplain ke kantor dengan berurai air mata.Â
Tak sedikit pula yang akhirnya menulis di blog atau curhat di media yang khusus menangani dinamika konsumen lalu meminta klarifikasi terkait penolakan.Â
Saya bahkan pernah ditantang pulang kantor lewat mana mau ditunggu, manakala cadeb dana tunai yang di handling oleh seorang MO di bawah saya ditolak...hehe.
Kita janjian di warkop. Ajakin ngopi sambil dengar cadeb bicara. Kadang yang dibutuhkan oleh mereka bukan mengapa ditolak tapi seseorang yang mau melihat dari sudut pandang mereka...
Well..., biar tidak makin puanjang tulisan nya, ini sejumlah persiapan juga pertimbangan yang setidaknya agar cadeb tau maunya lembaga pembiayaan :Â
1. Pahami dulu yang dicari si pihak pembiayaan.Â
Dimanapun mengajukan kredit, apapun lembaganya, minimal dua tujuan ini yang diharapkan ada pada si cadeb.Â
Pertama, cadeb yang tidak gagal bayar pada waktu tertentu dan pada kondisi tertentu. Itulah mengapa data cadeb di  BI Checking atau SLIK wajib dibuka.Â
Kedua, seandainya pun gagal bayar, cadeb itu masih bisa di "kontrol" dalam tanda petik atau agunan si cadeb dapat di lego menutupi hutang nya.Â