Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Koperasi dengan Kelebihannya, Mampukah Bertahan di Tengah Gempuran Kompetitor?

19 Juli 2023   01:25 Diperbarui: 19 Juli 2023   02:41 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area jumlah persebaran koperasi di Indonesia. (Sumber: Biro Pusat Statistik)

Padahal mayoritas multifinance adalah juga anak usaha bank besar lewat proses joint financing. Demikian juga fintech lending memperoleh suntikan dana dari para investor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. 

Melihat begitu guritanya para kompetitor, koperasi simpan pinjam seolah-olah terkepung oleh para raksasa. Padahal koperasi adalah pionir badan usaha simpan pinjam di Indonesia. 

Berdiri pada 12 Juli 1960, adalah Bung Hatta wakil presiden pertama yang mencetuskan bahwa koperasi punya peranan penting untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Dari rakyat untuk rakyat. Dari anggota untuk anggota

Melintasi waktu yang panjang, sejak 1960 hingga tahun akhir tahun lalu, berdasarkan data di Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah koperasi yang terdaftar di Indonesia ada 130.354. Jauh lebih banyak dari para kompetitornya yang terdiri dari:

  • Kantor cabang bank umum: 32.531
  • Kantor BPR: 6.530
  • Perusahaan Pembiayaan: 209
  • Fintech Lending: 102. 
  • Total kompetitor: 39.372 berbanding 130.354 koperasi. 

Target market, benturan produk, dan irisan database debitur. 

Pergilah ke sebuah koperasi simpan pinjam demi niat meminjam. Mintalah brosur dan bacalah beraneka jenis kredit. 

Lalu keluarlah dari koperasi dan ayunkan langkahmu ke bank, ke BPR, ke kantor multifinance. Masih belum ada yang sreg, silahkan buka website fintech atau mencoba hubungi seorang agen pinjol. 

Apakah engkau melihatnya Dora? Hmm...Mengapa semua sama. Kredit multiguna, kredit tanpa agunan, kredit kendaraan, kredit modal kerja dan lainnya. 

Inilah yang disebut benturan produk. Ketika para kompetitor koperasi menjual produk pembiayaan yang dijajakan juga oleh koperasi akan semakin banyak pilihan bagi masyarakat. Padahal koperasi itu lemah di pemodalan. 

Lambat laun, meski jumlah koperasi jauh lebih banyak dari kompetitor, tapi pangsa pasar semakin terbagi. Penetrasi kompetitor merasuk hingga ke pelosok dimana dulunya warga di situ hanya bergantung pada koperasi. 

Maka adalah fenomena yang wajar, bila banyak koperasi patah tumbuh hilang berganti. Banyak yang dibekukan, banyak yang tidak lagi jalan aktifitasnya, banyak yang macet karena kurang modal. Hanya sedikit yang tetap eksis dan bertahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun