Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Cinta Over Kredit, Habis Cinta Kontrak Kredit Pun Menggantung

24 Mei 2023   00:37 Diperbarui: 24 Mei 2023   07:22 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tulisan di salah satu kendaraan pinggir jalan| Dokumentasi pribadi

Dea hanyalah tenaga outsourcing sehingga tidak bermasalah bila mereka menikah karena beda perusahaan. Namun dua bulan jelang hari pernikahan, semua rencana indah itu jadi trauma bagi Hadi. 

Ibu Hadi menemukan Dea bersama seorang laki-laki yang bukan anaknya di sebuah hotel. Dia pun memberitahukan pada Hadi. Dan lebih miris lagi, pria yang berselingkuh dengan Dea itu adalah David (nama samaran) seorang marketing, juga bawahan Hadi di kantor. 

Puncak dari jalinan cinta ini adalah sebuah dilema bagi Hadi. Ketika keluarganya memutuskan batal menikahi Dea, bagaimana dengan angsuran iPhone yang atas nama Hadi. 

"Apakah aku harus bayar terus 1,5 juta setiap bulan untuk perempuan yang mengecewakan aku?" tanyanya ketika duduk bersama saya di sebuah kedai kopi di tengah kota. 

"Mengapa tak kau mintakan saja iPhone itu biar kamu yang pakai? Toh bisa dijual juga untuk menutupi sisa utang," kataku memberi solusi

Hadi bertutur bahwa barang kredit itu sudah dihadiahkan ke calon ibu mertuanya alias mamanya Dea. Tak elok diminta kembali. Hadi kemudian melimpahkan kelanjutan tanggung jawab cicilan ke Dea. 

Dilema berikutnya yang dirasakan Hadi adalah sulit untuk memberhentikan Dea sebagai SPG meski otoritas ada di Hadi sebagai atasan langsung. Lagi pula urusan asmara terpisah dengan urusan pekerjaan. 

"Lha kalo aku berhentikan dia, trus gimana dia bisa bayar cicilan itu? Dia kan perantau. Susah cari kerja zaman sekarang," katanya lagi. 

Ya iyah juga sih. Kontrak kredit atas nama Hadi. Sebagai SPG tentu beda jauh gajinya dengan supervisor. Pengalaman saya beberapa tahun mengelola SPG cukup mahfum gaji SPG tidaklah besar.

"Emang bisa Si Dea bayar 1,5 juta perbulan?" tanyaku lagi

"Nah itu dia Bang...Terpaksa aku juga mesti nalangin separouh biar ngga macet total. Karena aku ada rencana mau kredit rumah juga," ujarnya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun