Just Sharing....
Sebut saja sepasang muda suami istri dengan anak satu seorang balita. Memulai masa depan di awal usia 30-an dengan mencicil sebuah rumah KPR. Niat hati untuk memiliki kendaraan ditangguhkan karena sebagian gaji diprioritaskan untuk angsuran hunian.Â
Daripada punya motor atau mobil tapi masih ngontrak bertahun-tahun, lebih baik punya rumah sendiri meski harus nyicil walau ke mana-mana dengan kendaraan online.
Demikian prinsip keluarga muda itu. Toh cicilan cuman 15 tahun. Kelak anak sudah usia 18 tahun, lunaslah sudah rumahnya.Â
Jelang mudik tahun ini, ada seminggu yang lalu, datang seorang teman lama suami yang butuh dana buat mudik. Digadaikanlah sebuah sepeda motor Vario tahun 2018. Antara niat membantu dan alasan butuh kendaraan sendiri, mendorong mereka dengan ringan hati membantu.
Segepok uang pun berpindah tangan. Sebenarnya tujuan lain dari menggadaikan adalah agar rumah aman saat mudik, karena kerap terjadi pencurian kendaraan di komplek perumahan teman suaminya.Â
Daripada dianggurin rawan bahaya, mending dititip ke rumah teman sekalian digadaikan. Toh temannya juga butuh banget. Motor aman, uang dapat. Ternyata cara ini banyak lho dilakukan pemudik yang tak membawa kendaraan sendiri.Â
Satu minggu setelah transaksi harga teman, lagi enak ngabuburit sore-sore di hari-hari terakhir menuju Idul Fitri, pasangan muda bersama si anak yang lagi dibonceng dipepet oleh pegawai perusahaan pembiayaan.Â
"Maaf Pak, bisa lihat STNK-nya?" Tanya si petugas
" Ini memang bukan motor kami, tapi dititip gadai sama seorang teman. Dia sudah mudik bersama istrinya," kata si suamiÂ
Akhirnya pasangan suami istri itu tetap dibiarkan pulang ke rumah mereka dengan kendaraan tersebut.Â