Tak pelak itu mengganggu hubungan suami istri. Kesalahan sepele memicu pertengkaran di antara mereka.
Anak-anaknya pun yang sudah remaja, akhirnya mendengar gosip itu dari bisik-bisik para sepupunya yang tak lain anak-anak kakak Si Mina. Mau bertanya kebenarannya pada Anton dan Mina, khawatir itu dapat melukai orang tuanya.
Rumà h di mana Anton sudah menghabiskan tabungan dan menyisihkan sebagian gaji selama sekian tahun bekerja untuk renovasi dan melakukan penambahan interior, kini tanah itu jadi sengketa keluarga besar Mina.
"Kamu kan anak perempuan, tak punya hak atas tanah itu. Itu bagian abang," kata kakak pertamanya pada Mina.Â
Dia menjadi serba salah. Mau ngadu ke mana karena baik mama atau papanya sudah berpulang.Â
"Bilanglah pada suami dan kedua anakmu untuk segera angkat kaki karena anak abang, keponakanmu si Agus itu baru saja menikah. Mereka butuh tempat tinggal," kali ini kakak nomor dua yang berkata.
Mina masih punya satu kakak lagi yang lahir dua tahun di atasnya. Ini kakak nomor tiga yang biasa dipanggil abong alias abang bongsu.Â
Dua hari lalu, Abang telepon ke HP-nya. Dia bilang setelah berdinas selama 10 tahun di provinsi lain, bulan depan Abong mau ditugaskan kembali ke daerah asal.Â
Abong meminta Mina dan suaminya beserta dua anaknya bisa mencari rumah lain karena tanah pemberian orang tua itu mau dibangun bisnis oleh istri Abong beserta anak gadisnya.Â
"Ngomonglah baek-baek sama suamimu. Kamu kan mesti ikut sama dia, bukan bergantung sama harta orang tua," demikian kata Abong.