Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bangun Rumah di Atas Tanah Mertua, Amankah untuk Jangka Panjang?

31 Maret 2022   15:42 Diperbarui: 3 April 2022   09:52 8332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membangun rumah (Sumber: shutterstock)

Tak pelak itu mengganggu hubungan suami istri. Kesalahan sepele memicu pertengkaran di antara mereka.

Anak-anaknya pun yang sudah remaja, akhirnya mendengar gosip itu dari bisik-bisik para sepupunya yang tak lain anak-anak kakak Si Mina. Mau bertanya kebenarannya pada Anton dan Mina, khawatir itu dapat melukai orang tuanya.

Sumber foto atas dokpri sedangkan foto bawah diambil dari artikel Kompas.com
Sumber foto atas dokpri sedangkan foto bawah diambil dari artikel Kompas.com

Rumàh di mana Anton sudah menghabiskan tabungan dan menyisihkan sebagian gaji selama sekian tahun bekerja untuk renovasi dan melakukan penambahan interior, kini tanah itu jadi sengketa keluarga besar Mina.

"Kamu kan anak perempuan, tak punya hak atas tanah itu. Itu bagian abang," kata kakak pertamanya pada Mina. 

Dia menjadi serba salah. Mau ngadu ke mana karena baik mama atau papanya sudah berpulang. 

"Bilanglah pada suami dan kedua anakmu untuk segera angkat kaki karena anak abang, keponakanmu si Agus itu baru saja menikah. Mereka butuh tempat tinggal," kali ini kakak nomor dua yang berkata.

Mina masih punya satu kakak lagi yang lahir dua tahun di atasnya. Ini kakak nomor tiga yang biasa dipanggil abong alias abang bongsu. 

Dua hari lalu, Abang telepon ke HP-nya. Dia bilang setelah berdinas selama 10 tahun di provinsi lain, bulan depan Abong mau ditugaskan kembali ke daerah asal. 

Abong meminta Mina dan suaminya beserta dua anaknya bisa mencari rumah lain karena tanah pemberian orang tua itu mau dibangun bisnis oleh istri Abong beserta anak gadisnya. 

"Ngomonglah baek-baek sama suamimu. Kamu kan mesti ikut sama dia, bukan bergantung sama harta orang tua," demikian kata Abong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun