Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Potensi "Bahaya" Dibalik Seragam Kerja

23 Maret 2022   21:00 Diperbarui: 24 Maret 2022   13:27 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari artikel Edukasi Kompas.com

Namun manakala melewati batas, akibat pengaruh alkohol, kontrol diri bisa lepas. Dari seragam  sebuah citra institusi bisa luntur. 

2. Jalan - jalan di mall atau nongkrong di cafe padahal masih jam kerja.

Kadang tak disadari, bahwa persepsi orang lain terhadap seragam seorang pegawai kadang melebihi tanggung jawab pegawai tersebut terhadap pakaian kerja yang dikenakan. 

Ketika melihat seorang pegawai negeri belanja di mall di waktu jam kerja, mereka yang bukan bekerja sebagai abdi negara mungkin melihat dengan rasa penasaran. 

Anda mungkin bisa menebak sejumlah tanda tanya berbalut keheranan. Betapa banyak orang yang tanpa kesadaran tangggung jawab terhadap citra perusahaan yang melekat lewat seragam namun melakukan jauh di  bawah nilai dan misi dari tempat bekerja. 

Melihat seorang dokter muda berusia 30 tahunan yang nerokok tentu Anda bisa saja akan heran. Bagaimanaa mungkin dia menganjurkan hidup sehat pada para pasien nya tapi terus mengepulkan asap rokok dari mulutnya. 

Saya punya seorang teman dokter seperti itu dan saya sendiri pun tak habis pikir. Tapi ya sudahlah namanya juga sahabat...hehe. 

3. Arogansi dan kekuasaan, ketika hati seharusnya lebih tinggi dari kepala.

Seragam bisa menaikkan citra diri seseorang namun belum tentu menunjukkan siapa dia yang sebenarnya dan bagaimana kedalaman karakternya. 

Kekuasaan tidak hanya soal jabatan tapi juga kekuasaan sosial manakala seseorang bisa menguasai orang lain lewat atribut dan pakaian yang dikenakan. 

Bukti nyata adalah banyak yang tersandung kejahatan dan melewati batas etika ketika berita soal mereka terpampang di media. Lalu foto-foto dirinya dengan seragam kantor menjadi bahan untuk dibully atau dibicarakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun