Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pengalaman Menangani Nasabah Pasangan Beda Negara, dari WNA Tak Boleh Kredit hingga Konsekuensi Pasangan WNI

24 Juli 2021   16:22 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:51 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Just Sharing...

Bicara soal hubungan beda negara, tak hanya perihal pernikahan campuran antar ras. Namun juga bagaimana hubungan dua negara dalam tranksaksi bisnis yang diwakili oleh dua pihak yang berbeda negara dan budaya.

Ijinkan saya menuliskan salah satu pengalaman dengan nasabah dari sekian banyak. Bukan hanya sebagai diary kenangan, tapi agar bisa melihat keunikkan dari dualisme percampuran budaya dan konsekuensi di baliknya. 

Agustus 2015...Enam tahun lalu

 Siang jam 12 lewat 20 menit, saya duduk di warung belakang kantor. Bukan kantin tapi sebuah lapak jualan sederhana milik Bibi Inak (sebut saja begitu namanya). Memesan satu porsi nasi soto ayam sembari mengecek email yang masuk dan info di WA Grup lewat HP. 

Biasanya setiap istirahat, saya pulang ke rumah sebentar. Namun entah mengapa hari itu, saya putuskan makan siang di sini aja. Tetiba di cari Nita (nama samaran), salah seorang pegawai wanita yang masih satu tim satu divisi di kantor. 

"Pak, ada mbak-mbak di depan mau ketemu," katanya

"Muda apa tua?," tanya saya, sambil bercanda

"Manis ibunya, dari fisiknya sih masih muda. Katanya dia nasabah dari Jakarta," jawab Nita. 

Hmm...pikiran saya berputar. Biasanya kalo nasabah dari kantor cabang lain di luar propinsi dan beda regional, urusannya pasti tak jauh-jauh dari penarikan unit, pengajuan kredit atau take over pembiayaan. 

Karena jam istirahat masih lagi satu jam,saya minta tolong ke Nita sampaikan ke Mbak nya untuk menunggu atau mungkin dia mau urusan kemana dulu lalu kemudian balik ke kantor lagi.  Saya juga mau makan siang dulu...hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun