Just Sharing....
Meski bekerja di sektor jasa keuangan, saya baru aplikasikan mobile banking di HP pada 8 bulan lalu. Selama ini lebih banyak menggunakan ATM untuk berbagai transaksi.Â
Bagi saya, capek sedikit ngga papa. Jalan sebentar ke Mesin Ajungan Tunai itu olahraga juga kan. Lagi pula saya tinggal di kota dimana mesin transaksi ini bisa ditemukan di beraneka lokasi.Â
Alasan lainnya, punya pengalaman beberapa kali kecurian HP. Takut ntar hilang semua yang terkoneksi dengan HP saya, yakni data dan dana.Â
Beberapa kali tawaran dari Customer Service (CS) untuk mengaktfkan mobile banking, saya cuma katakan: Belum butuh.Â
Alhasil selama ini, semua rekening di sejumlah bank, menggunakan ATM. Jadi saya mobile juga kan hehe. Bergerak ke ATM bank A, lalu pindah ke Bank B, kemudian buka tutup bilik ATM bank lainnya. Â
Sesama lebih murahkan. Meski agak ribet, tapi hemat di ongkos. Lha jarak ATM bank-bank yang berbeda itu cuman tetanggaan aja.Â
Yang satu di lantai 1, yang satu di lantai 2. Ada juga malah mengumpul semua ATM berderet di satu lokasi. Lebih irit geser 5 langkah daripada saldo kepotong 5 ribu. Nah loh...coba ngitung sendiri.Â
Delapan bulan lalu, ketika ke sebuah bank BUMN di tengah kota, saya kepikiran nyoba install mobile banking. Kemudian menghampiri CS-nya dan dibantu. Tak sampai 5 menit bereslah sudah.
"Sudah bisa dipake...Om mau transfer, mau bayar BPJS, mau bayar pulsa, semuanya bisa," kata Si CS pria itu, tak lupa menginformasikan juga biaya transaksi antar bank atau beda bank.Â
Hari-hari berikutnya, apa karena sudah terpasang di HP, saya kok  jadinya gatel tangan nyoba-nyoba. Bayar ini itu dan transfer ke sejumlah rekening.Â