Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Untuk Apa yang Sempurna, Kalau yang Sederhana Sudah Bikin Bahagia

17 April 2021   18:52 Diperbarui: 17 April 2021   18:55 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rebanas.com

Dekade berubah, pola melekatkan hati diantara dua insan juga berubah...

Tahun 2021 jelas berbeda dengan tahun 2011. Mundur 10 tahun lagi ke belakang, yakni 2001 atau 1991, makin terasa beda PDKT abg 90 an dengan generasi Y atau Generasi Z di masa sekarang. 

Ini mungkin sejumlah alasannya, mengapa kencan pertama yang dulunya seperti ujian masuk PTN ato sidang  skripsi penuh rasa kikuk,kaku dan gugup, malah sekarang terasa biasa aja. 

1. Kencan pertama via layar android sudah terjalin sebelum kencan pertama secara nyata.

Ini alasan paling mendasar, mengapa ngga perlu pake tersipu sipu ato bingung bagaimana memulai obrolan. 

Lha wong semuanya sudah dilakukan secara online. Teleponan, liat statusnya, lihat IG nya, lihat facebooknya, dan lain -lain soal dirinya, yang mungkin diumbar di media sosial miliknya.

Hari gini siapa yang ndak pake WA? Kayaknya hampir 90 persen warga dunia menggunakan aplikasi ini. 

Apalagi warga 62. Jadi bila hubungan dan komunikasi yang terjalin diantara dua hati dua anak manusia, bila berlanjut hingga ke kencan pertama secara nyata, sudah pasti ada ketertarikan diantara mereka. 

2. Kencan pertama sudah terjalin di lingkup pergaulan mereka, sehingga kencan pertama tatap muka hanya 'pelengkap' saja.  

Dari banyak pilihan tempat menemukan jodoh atau pasangan, biasanya bermula dari lingkup pergaulan dan keseharian. 

Kegiatan sosial semisal sesama mahasiswa,antara adik tingkat dan kakak tingkat,  atau yang sama -sama seangkatan, biasanya ketemuan di kantin kampus, perpustakaan, atau ikut kegiatan sosial yang sama. 

Sebagian lain menemukan di lingkup pekerjaan, komunitas keagamaan, komunitas hobi, hingga komunitas lainnya. 

Dimana sering berada dan terlibat di sana, serta menghabiskan hari-harinya di situ, cenderung jodoh ato  calon pasangan,bisa juga ditemukan kala menekuni rutinitas tersebut. 

Bila memang begitu, kencan pertama secara langsung bukanlan the truly dating alias bukan kencan pertama yang sebenarnya. Karena sebelunya interaksi dan kedekatan sudah terbangun. 

Justru biasanya yang berawal dari jalur-jalur komunitas semacam ini, biasanya ngga pake topeng alias apa adanya. 

Toh keseharian dan profil orangnya juga begitu kan. Mau apalagi yang disembunyikan. Malah apa adanya terlihat, baik kekurangan maupun kelebihannya. 

Kalo di kantor suka melucu dan bercanda, kalo kencan berdua akan muncul juga apa adanya. 

Kalo kadang suka emosian dikit-dikit, kalo kencan berdua ya sudah pasti tau orangnya begitu, cuman menggali lebih dalam aja apa sih yang kadang bikin temperamentalnya begitu. 

Ngga perlu pake kikuk dan harus memulai dari mana. Biasa aja kalee. 

3. Ilfeel pada kencan pertama, bisa menandakan belum kenal luar dalam orangnya. 

Di luar dari dua alasan di atas, wajar -wajar saja bila seseorang merasa ilfeel pada pasangan yang diajak kencan. 

Tapi sebelum merasa dan berpikir demikian, ada baiknya tanyakan pada diri sendiri dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Apa yang membuat kamu tertarik  pada dirinya dibanding dengan keilfeelan yang dimiliknya? 

b. Apakah dia seorang yang masuk kriteria calon pasangan ? 

c. Kamu merasa ilfeel padanya, apakah dia juga merasa ada bagian tertentu dari dirimu yang juga bikin dia ilfeel tapi dia tak mengungkapkannya? 

Dari pertimbangan -pertimbangan ini, sadarilah bahwa setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. 

Menerima seseorang sebagai calon pasangan dan menjajaki hubungan dengannya, adalah soal berdamai dengan penerimaan terhadap kekurangan dan kelebihannya itu. 

Sadari juga di saat kamu merasa ilfeel dengan calon yang mengajak kamu kencan, bisa jadi dia juga menemukan ke ilfeelan pada dirimu karena tak ada manusia yang sempurna. 

Kencan pertama hanyalah jembatan pertama kepada kencan -kencan berikutnya dan landasan membangun hubungan. 

Sadarilah bahwa dengan bertambah usia dan kematangan, standar dan ukuran terhadap kenyamanan dan kriteria pasangan akan dinamis dan terus berubah. 

Bila ilfeel karena mencari yang sempurna, coba tanyakan jujur pada dirimu, apakah kamu juga sempurna? 

Bila mencari yang bisa menerima kekuranganmu, apakah kamu sendiri juga menerima dan berdamai dengan kekuranganmu? 

Sadarilah bahwa tak ada manusia yang bisa mengasihi orang lain, sebelum dia mengasihi dirinya sendiri. 

Ketika bisa berdamai dengan dirinya, mudah bagi dirinya berdamai dengan kekurangan orang lain, termasuk dengan calon pasangan atau pasangannya  kelak. 

Untuk apa mencari yang sempurna, kalo yang sederhana sudah cukup membuatmu bahagia....

Salam, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun