Di jual tahun 2018...Hubungi 085XXX234YY2 (Tulisan di badan mobil)
Bila sedang berkendara di jalan raya, pemandangan orang menjajakan kendaraan dengan tulisan mirip-mirip quote di atas, mungkin akan ditemui. Selain efektif karena bisa dilihat oleh calon pembeli, harapannya nomor kontak yang tertera di badan mobil dapat dihubungi para peminat.Â
Sebagian penjual kendaraan bekas, menginformasikan ke khalayak via iklan di koran lokal atau media online semacam Facebook dan situs jual beli. Pilihan mana yang dipakai, tergantung penjual. Masing-masing punya kelebihan tersendiri.Â
Dari beraneka cara di atas, tujuannya mendapatkan calon pembeli potensial. Benar-benar tertarik pada kendaraan dagangan, punya tujuan akan digunakan sebagai apa, dan yang terutama, memiliki kecukupan dana.Â
Karena biasanya yang tertarik dan tanya-tanya lumayan, tapi yang niatan benar mau beli belum tentu semuanya. Salah satu alasan jumlah dana yang dimiliki masih kurang. Belum mencapai harga jual yang ditetapkan (meski sudah di nego minta turun atau didiskon).Â
Dua bulan lalu, kala di pagi hari melintas ke kantor, saya melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan. Saya coba untuk foto dan saat istirahat siang, menghubungi nomor teleponnya.Â
"Memang saya kepengen jual. Kalo Mas-nya berminat ato ada temannya yang mau, bisa direkomendasikan. Nanti ada fee-nya buat Mas," kata sang pemiliknya di ujung telepon
Ketika saya memperkenalkan diri dan bekerja di mana, beliau akhirnya meminta tolong agar menawarkan juga pada para nasabah seandainya ada yang niatan punya kendaraan bekas roda 4.Â
Kebetulan juga tak sedikit perusahaan pembiayaan menjalankan program menangani pembiayaan kredit kendaraan seken antar penjual dan pembeli.Â
Jadi bilamana dihadapkan pada pilihan kala hendak melego kendaraan seken, mungkin cara di bawah ini menjadi pertimbangan.Â
1. Transaksi langsung dengan calon pembeli.Â
Pembeli diuntungkan karena serah terima langsung dengan pemilik. Meski realitasnya di masyarakat, ada saja pemilik kendaraan yang dulunya membeli dari pihak lain dan belum melakukan proses balik nama di unit, namun berniat menjualnya setelah sekian tahun menggunakan.
Selain pembeli bisa tawar-menawar harga pasnya,dapat juga menggali informasi riwayat kendaraan seperti apakah pernah tabrakan atau kecelakaan, atau sama-sama mencoba unit tersebut untuk memastikan kelayakan kendaraaan.Â
Kendala yang biasanya timbul adalah pembeli sangat tertarik pada unit seken yang dijual, namun dana tak mencukupi. Karena alasan BUC alias Butuh Uang Cepat yang mendorong penjual melego kendaraan kesayangannya, penjual akan mengabaikan calon pembeli dengan kondisi keinginan ada tapi kemampuan finansial kurang.
2. Transaksi dengan showroom kendaraan bekas di kota tempat domisili.Â
Wilayah Indonesia yang membentang dari Aceh sampai Papua, memiliki banyak showroom kendaraan. Hampir di setiap kota dan kabupaten, bahkan hingga ke kecamatan, ada showroom yang biasanya warga menyebutnya dealer.Â
Tak hanya untuk kendaraaan baru, tapi juga kendaraan bekas. Pasar tuk kendaraan seken masih berkembang karena harga kendaraan baru, baik sepeda motor, mobil, pick, truk bahkan bus, harganya juga lumayan tinggi.Â
Bandingkan harga 1 unit motor baru Yamaha N Max tahun 2020 kisaran 30 an juta. Berapa banyak warga di tanah air yang punya penghasilan segitu buat beli? Atau yang berwiraswasta sebagai pedagang keliling, apa mesti mengeluarkan uang sejumlah seratusan juta lebih buat beli Suzuki Pick Up terbaru tuk operasional usaha?Â
Realita mahalnya jangkauan terhadap unit kendaran baru, salah satu faktor mengapa showroom kendaraan bekas punya market sendiri dan tetap eksis, sekalipun di masa pandemi. Ini jadi keuntungan juga bagi warga yang niatan mau jual kendaraan miliknya, bisa mendatangi dan menawarkan unitnya.Â
Kendalanya mungkin ada showroom yang tertarik ada juga yang tidak. Dari pengalaman berinteraksi dengan pemilik showroom, ada tipe-tipe tertentu yang memang laris dan diminati warga, sehingga pihak showroom berani tuk membelinya dan akan menjual kembali.Â
Namun ada model dan merk kendaraan tertentu yang agak sulit mendapatkan calon pembeli seandainya dipajang (padahal dana sudah keluar). So bila berniat jual ke showroom, karena ada juga showroom yang belinya partaian (sekaligus banyak), ada baiknya dikonfirmasikan dahulu mengenai tipe, tahun, merk, dan kondisi unit.Â
Kemungkinannya bisa ada 3: dibeli dengan harga tinggi, dibeli juga dengan harga murah karena ada yang harus diperbaiki ini itu di unitnya, atau pihak showroom ngga yakin ada peminatnya tapi butuh buat tambahan stok pajangannya. Pilihan terakhir bisa jadi showroom tak berminat lantaran pertimbangan tertentu.Â
3. Hubungi perusahaan pembiayaan.Â
Ada banyak perusahaan pembiayaan di tanah air, baik yang berada di bawah OJK maupun yang ilegal, atau yang sedang dalam proses pengurusan legalitas dari lembaga ini yang tugasnya mengatur dan mengawasi semua kegiatan dalam sektor jasa keuangan.Â
Sebenarnya yang perlu diketahui, pihak pembiayaan secara bisnis memang tidak berhubungan jual beli langsung ke konsumen, kecuali perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga yang menjembatani antara konsumen (debitur) dengan perusahaan pembiayaan. Tergantung apa produknya, barang atau jasa.Â
Bila produknya adalah kendaraan baru roda 4, otomatis pihak ketiganya adalah dealer mobil di suatu kota yang menjual merk kendaraan tersebut. Demikian juga roda 2, baik baru maupun bekas.Â
Bila produknya adalah elektronik, seperti TV, lemari es, laptop, traktor, dan yang lainnya, biasanya dengan toko atau supplier besar di dalam kota. Begitu pula untuk gawai Android, dengan toko HP biasanya.Â
Lha terus gimana sendainya lewat perusahaan pembiayaan?Â
Ada 2 cara yang bisa dipilih si penjual tertarik. Pertama, penjual bisa bertransaksi langsung dengan pembeli. Bilamana pembeli tak cukup dananya, penjual bisa menawarkan pembeli untuk menjadi calon nasabah di suatu finance dengan menjadikan BPKB kendaraan si penjual sebagai jaminan.Â
Pilihan ini banyak dilakukan beberapa perusahaan pembiayaan, termasuk finance milik bank besar untuk menyiasati kondisi di lapangan sekaligus membantu si pembeli juga. Jadi pembeli cukup mengangsur saja per bulan berapa, sesuai dengan pilihan masa kredit yang dipilih.Â
Cara kedua, seandainya penjual kesukaran mendapatkan calon pembeli, bisa meminta tolong pada pihak finance yang biasanya memiliki jaringan keagenan secara lokal maupun nasional. Tak semua perusahaan pembiayaan mempunyai program channeling seperti ini, sehingga untuk memastikan bisa menghubungi langsung.Â
Biasanya salah satu agen akan berkomunikasi dengan si penjual dan bila deal, akan membantu memasarkan dan mencari calon pembeli. Seandainya closing, si agen akan mendapatkan sejumlah fee, yang nilanya relatif, sebagai balas jasa.Â
Cara ini sudah banyak diterapkan mulai tahun 2009 ke atas. Sudah pasti agen tersebut terdaftar juga di sebuah perusahaan pembiayaan dan mengikuti prosedur dan persyaratan yang berlaku.Â
Yang perlu dipertimbangkan juga oleh pembeli adalah membandingkan antara membeli secara cash ke pemilik atau memilih kredit. Sudah pasti tak sama karena ada komponen bunga. Namun andai itu tak masalah dengan sejumlah pertimbangan dan kebutuhan lain, opsi ini bisa diambil.Â
Baca juga : 5 Pertanyaan yang Dapat Diajukan Konsumen Bila Melakukan Kredit di Perusahaan Pembiayaan
Hanya sekadar berbagi,Â
Salam,Â
06/01/2020, 16.52 Wita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H