Sudah ada mawar putih, jangan cari yang merah....
Tadi pagi mendadak bangun karena lantunan suara tetangga sebelah. Ngga ada angin dan hujan belum menyapa atap , suara perempuan muda itu duluan menyapa hingga ke rumah sebelah. Â
Dari lantai dua, saya mendongakkan kepala dan melihat dari jendela. Si Mbak pembantu di rumah Pak Dokter itu, sedang menyeterika pakaian. Posisinya membelakangi penglihatan saya.Â
Tangan kanan bolak -balik, ke kiri ke kanan. Bahunya bergoyang -goyang seakan ndak mau kalah sama setrika panas dalam genggaman. Â Â
"Sudah punya cinta suci, jangan cari masalah," mulutnya terus bernyanyi. Â
Kayanya Si Mbak lagi hepi nih, kata saya dalam hati. Pantesan lirik lagu dangdut itu diresapi mendalam. Mana pakai daster merah jambu, motif bunga mawar pula. Hmm....
"Eh Om, kedengaran ya....," katanya agak sedikit malu, ketika kepalanya mendongak ke atas dan menyadari saya sedang melihat dia.Â
"Ngga papa Mba, lanjut aja..." sahutku sembari tersenyum.Â
Ketika saya berlalu dari jendela kamar, saya kok kepikiran soal selingkuh -selingkuhan yang tanpa sadar diihat langsung oleh buah hati pelaku. Bukan apa -apa, soalnya saya punya pengalaman langsung saat bekerja. Jadi saksi mata perselingkuhan dan melihat respon sang anak yang juga mengamati langsung.Â
Mohon maaf, tulisan ini bukan merendahkan sang pelaku karena kejadian hubungan bilateral kemesraan dengan Pria idaman Lain (PIL), atau Wanita Idaman Lain (WIL), bisa terjadi dimana saja.Â
Namun yang saya kuatirkan adalah dampak terhadap si anak yang melihat langsung terang-terangan apa yang diperbuat Papanya atau Mamanya. Â