Masa lalu, biarlah masa lalu
Jangan kau ungkit, jangan ingatkan aku....
Sungguh cerdas seorang Miswan Samudra. Pencipta lagu dari tanah Banyuwangi di ujung timur Pulau Jawa itu mempercayakan seorang Inul Daratista tuk mendendangkan buah karyanya. Hasilnya, lewat suara merdu dari penyanyi yang dulunya terkenal dengan goyang ngebor  itu, lagu dangdut dengan judul Masa Lalu itu meledak di tahun 2013. Nada -nada mellow di bagian awal dan sedikit ngebit di bagian reff hingga akhir.Â
Lirik nya 'nusuk' dan mewakili kegalauan para pesangan saat berusaha 'berdamai' dengan masa lalu belahan jiwanya. Mungkin lantaran pesan dalam syair -syairnya itu hingga sekarang masih sering diputar dan dinyanyikan baik oleh penyanyi aslinya maupun oleh bintang baru jebolan dangdut akademi.Itulah musik.
Apapun genrenya,apapun bahasanya,sifanya adalah universal.Karena salah satu keunikan sang pencipta adalah meng copy paste fenomena dan perilaku di masyarakat lantas menuangkannya ke dalam sebuah lagu. Â Â
Masa lalu selalu punya cerita. Karena hidup manusia tak hanya terbagi pada masa kini dan masa yang akan datang. Tapi melibatkan masa lampau dengan segala kisahnya. Entah itu tragedi ataukah kebahagian. Suka ataupun lara. Bahkan tak sedikit,yang berangan -angan. Andai ada mesin waktu, ingin ku kembali ke masa itu.
Sayangnya,waktu terus berjalan. Dan kita manusia tak lagi hidup di masa itu. Suka tak suka,mau tak mau, tak bisa lagi kompromi. Sekarang atau tidak sama sekali. Demikian waktu membatasi kita.Â
![sumber:hipwee](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/28/past-life-quotes-6-5e591f32097f36230859c172.jpg?t=o&v=770)
Apa yang dipegang dan apa yang dilepas oleh seorang laki -laki dan perempuan, akan menentukan sejauh mana bahtera rumah tangga itu tetap berdiri. Ibarat kapal kayu, mau ombak kecil atau gelombang air bah, kapal itu kan tetap berada di atasnya. Terombang ambing iya, kemasukan air boleh, tapi tak tenggelam hingga merapat di daratan. Selamat nakhoda dan seisi penumpang.
Komunikasi dan dua dosa masa lalu pasangan yang terkadang diungkit
Dilihat boleh dipegang jangan. Itu tulisan di salah satu etalase toko perhiasan. Berbahaya menyentuh barang berharga di balik dinding kaca yang digembok.Sudah pasti harganya mahal. Sudah pasti pemiliknya bersusah payah mengumpulkan dana untuk membeli benda -benda itu dan menjualnya kembali. Atau bisa jadi,pemilik toko hanya dititipkan saja. Â
Terhadap harta duniawi saja manusia sebegitu menjaganya,apalagi terhadap pernikahan yang adalah harta surgawi. Itu titipan Sang Pencipta. Mengapa? karena banyak orang belum dan sulit menemukan jodoh.