Tak sulit untuk mendapatkan jagung mentah. Di pasar tradisional banyak di jual. Beberapa nasabah saya di kantor juga ada yang berprofesi sebagai petani jagung. Bercakap dengan mereka, saya mendapatkan info soal budi daya jagung dan kemana saja di jual.Â
Untuk tulisan ini, saya ingin berbagi perihal dua tempat peristirahatan pinggir jalan, yang khas dan lekat dengan aroma jagung rebus. Maksudnya adalah apabila suatu saat kita berkesempatan datang ke pulau ini melalui jalur darat, dengan berkendara kita akan mudah menemukan, lantaran berada di sisi jalan utama lintas kabupaten.
Dengan tuntutan pekerjaan, yang mengharuskan lebih banyak di lapangan dan bepergian antar kabupaten, bikin saya makin tahu. Masuk daftar persinggahan...hehe.Â
Yang menarik dari 2 rest area ini adalah lokasinya berjauhan namun strategis. Satu berada di sebuah Desa yakni Desa Rhee di Kabupaten Sumbawa, satunya lagi di Desa Teka Sire, di Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu.Â
Bila melihat peta Pulau Sumbawa,rest area di  Desa Rhee berjarak 1,5 jam dari Pelabuhan Poto Tano yang merupakan pintu masuk jalur darat.
 Jadi setelah keluar pelabuhan dan melintasi jalan lintas kabupaten selama kurang lebih 90 menit, akan menemui deretan kedai jagung rebus yang berjejer. Dari rest area pertama ini, jaraknya ke rest area kedua Teka Sire , butuh waktu kurang lebih 4 sampai 5 jam berkendara. Â
Dari Teka Sire ini, seandainya pengen berlayar ke Labuan Bajo di Pulau Folres, masih butuh 4 jam an untuk tiba di Pelabuhan Sape, di ujung timur Sumbawa. Jadi tanpa disadari, 2 tempat persinggahan ini seolah -olah berada di sepertiga pulau...hehe.
1. Rest Area Desa Rhee, Jagung Rebus dengan view hijau persawahanÂ
Beristirahat sebentar dari lelahnya berkendara, sembari menikmati jagung rebus,kopi panas dan makanan penghangat lain,bisa jadi menjadi kebutuhan dalam perjalanan lintas kabupaten.Â