Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenang Suatu Hari di Gili Trawangan, Antara Pasir Putih dan Masa Depan

6 Oktober 2019   19:30 Diperbarui: 7 Oktober 2019   02:10 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbang melintasi berbagai negara untuk sampai ke Indonesia, negeri dimana rupiah selalu kalah dengan dolar, kalah dengan euro bahkan dengan won korea.

dokpri_2013_GT_jalansisipantai
dokpri_2013_GT_jalansisipantai
Ah... gadis bule itu cantik sekali. Duduk bermandi sinar matahari di atas pasir putih. Entah apa yang dipikirnya. Yang pasti bukan mikirin saya...hehe. 

Saya mengambil fotonya berlatar laut biru. Bangku di samping saya duduk seorang pria India bersama temannya. Mereka baru tiba kemarin sore menyeberang dari Bali menggunakan fast boat. Kami saling sapa dalam bahasa inggris. Orang India memang rata-rata bisa berbahasa inggris, jauh beda dengan orang Korea. 

dokpri_2013_GT
dokpri_2013_GT
Saya jadi kepikiran. Betapa susahnya orang Indonesia menikmati berlama -lama tinggal di negeri mereka. Betapa banyak uang yang harus dikumpulkan. Namun mereka, dengan santainya dapat stay lama di negeri kita. Makan murah minum murah. Penginapan? Murah jugalah. Mau pilih yang backpaker di Gili Trawangan banyak. 

Yang agak mahalan dikit juga banyak. Yang murah meriah ada ngga? Dijamin ada. Buktinya saya tinggal di penginapan warga asli lombok, dirumah mereka sendiri dengan membayar tidak lebih dari 100 ribu sudah sama gratis sepeda kayuh yang saya pakai keliling pulau ini. 

Untuk ke Gili Trawangan, dapat naik dari Pelabuhan Bangsal dengan membayar 12 ribu (itu harga saat 2013) , mungkin sekarang sudah naik. 

Saya sengaja naik dari situ lantaran banyak pemandangan menarik sepanjang dari Senggigi ke Bangsal untuk dijadikan spot foto. Selain itu, bisa juga langsung dari pelabuhan Lembar atau dari Senggigi menggunakan boat. Harga tentu lebih mahal. 

Disini di pulau ini, sebagian besar pengunjung adalah wisatawan asing. Menjajal pasir putih, berjemur di bawah matahari, berjalan keliling pulau hingga menghabiskan malam dengan musik di bar dan cafe yang berada di sisi -sisi pantai. Waktu malam di Gili Trawangan juga ada kudapan lokal seperti jagung rebus atau jagung bakar di cocol saus cabe dan penganan lokal lain yang dapat dinikmati sembari duduk di pinggir pantai. 

dokpri_2013_GT_wisatawanberjemur
dokpri_2013_GT_wisatawanberjemur
Bila suatu waktu ke Lombok, tidak ada salahnya mengunjungi Gili Trawangan. Bisa berangkat pagi lalu balik sore atau memilih untuk menginap semalam dan balik besoknya. Untuk wisata keluarga, atau bersama pasangan.Liburan solo traveler juga boleh. Siapa tahu Anda menemukan inspirasi dan semangat dalam hidup dengan memandang laut biru dan pasir putih, di suatu pulau kecil, seperti yang saya tuliskan ini:)

Salam, 

Sumbawa, 06 Oktober 2019, 20.27 Wita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun