Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mesin ATM Error Siapa Tanggung Jawab Kartu?

3 Juli 2019   19:45 Diperbarui: 3 Juli 2019   19:50 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mengalami kartu ATM ketelan gara-gara mesin ATM error atau tiba-tiba ngadat saat kartu sudah dimasukkan? Ditunggu-tunggu ngga keluar. Ditekan cancel ngga direspon pula. Celakanya jumlah nominal  uang sudah dipilih. Entah transfer atau tarik. Atau saat lakukan setor tunai via mesin ATM. Uang sudah dimasukkan, mendadak tidak berfungsi. Apa respon kita?

Perasaan marah, kesal, bingung, dan semua rasa yang lain, datang menghampiri. Bila ajak teman, anak, pasangan,selingkuhan, sodara. (rombongan bro...hehe) ikutan masuk dalam bilik ATM , mereka juga ikutan panic lihat ekspresi kita...Hehe#Kebayang mau transfer uang untuk anak yang nun jauh di sana menuntut ilmu, tiba-tiba ngadat tapi saldo sudah terpotong#Alamakkk

Masih mending kita tarik uang atau setor tunai di mesin ATM yang 'nempel' di bank induk. Dalam artian,cabang bank yang punya kartu ATM itu. Kan ada itu biasannya security nya jaga , bisa langsung kita infokan atau minta tolong. Syukur --syukur dibantu dikasitau caranya karena bisa jadi sebelum kita,sudah ada yang nahas mengalami lebih  dulu.

Namun andai kita gunakan kartu ATM milik bank yang berlainan pada mesin ATM bank yang berbeda pula, akan lebih repot lagi. Dua kejadian di atas pernah saya alami. Sengaja saya menuliskan ini,sebagai  pengingat bagi saya juga. 

Kartu ATM Bank lain dipakai di Mesin ATM Bank Yang Berbeda 

Tidak banyak bank swasta di Sumbawa. Wajar mungkin karena kota kecil. Namun semenjak tugas di sini, dari beberapa tahun yang lalu, sengaja saya tidak membuang kartu ATM tersebut atau menutup rekening tabungannya. Alasannya sederhana, toh saya akan bolak-balik Sumbawa-Denpasar, atau perjalanan dinas, yang mana bisa saya gunakan di kota lain.

Delapan bulan lalu, saat istirahat kerja tengah hari, saya menggunakan kartu ATM tersebut di sebuah mesin ATM yang berlokasi di tengah kota. Ada 3 mesin berderet dalam 1 bilik. Satu pecahan 100 ribu, dua lainnya pecahan 50 ribu. Saya menggunakan yang di tengah khusus uang seratus ribu karena dua mesin di sisi kiri  dan sisi kanan lagi dipakai pengguna lain.

Nahas terjadi. ATM saya ngga bisa keluar, ditekan cancel pun mesin tidak merespon. Bingung harus tanya ke siapa, saya segera menuju kantor bank tersebut. Butuh uang karena ada kebutuhan mendesak siang itu juga. 

Sampai di sana mesti masuk antrian dulu. Dalam hati,orang sudah mesinnya telan ATM kita, eh malah nunggu beberapa puluh menit. Mana jam 2 saya mesti balik kantor,banyak kerjaan.

Singkat kata, akhirnya ketemu CS nya. Saya disuruh ketemu supervisornya. Jawabannya sederhana:  itu dibawah tanggung jawab pihak ke-3. Kalau Bapak mau cepat, Bapak ke bank asal yang membuat kartu  itu agar dibuatkan yang baru. Karena kita tidak menjamin bisa cepat balik atau tidak, lagi pula banyak mesin ATM di kota ini.

Sederhana sekali. Saya cuma nanya, ini yang punya ATM bank nya atau pihak  ke 3? Bila mesin ATM error, yang tanggung jawab bukan bank nya ya? Apa karena nasabah butuh uangnya, akhirnya nasabah harus membuat kartu yang baru dengan bayar lagi ya? Hehe...lucu sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun