Sewaktu saya SMP dan SMA di Jayapura pertengahan tahun 90 an, teman - teman di kelas saya juga berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Ada yang dari Batak, dari Riau, dari Bali, dari Makasar, dari Aceh, dari Jakarta, dari Manado, dari Jawa, dari Ambon dan juga dari Bandung. Â
Satu Indonesia tumplek blek..he..he. Yang perempuan yang muslim ada yang berjilbab, ada juga yang tidak. Keyakinan kami juga berbeda - beda.Â
Ada muslim, hindu,budha, juga kristen. Karena dari kecil saya sudah terbiasa berbaur dengan beraneka suku & agama, perbedaan itu tidak menjadi masalah buat saya.Saya belajar untuk menghargai dan menghormati perbedaan itu.Â
Sewaktu saya kuliah di kota besar diluar provinsi saya, saya bertemu teman - teman baru yang juga berasal dari seluruh indonesia yang tidak hanya berbeda fisik, warna kulit, rambut dengan saya, tapi juga agama dan keyakinan dengan saya.Â
Saya enjoy menjalani nya, walau kadang merasa juga paling beda di antara yang lain.
Bahkan 'bos/atasan' Bapak dan kakek saya yang sekarang sudah pensiun dan pulang ke daerah asalnya, merekapun kadang mengajak saya untuk datang bersilahturami ke rumah mereka kapan saja, tidak harus di hari raya.Â
Kebetulan saya kuliah di kota yang sama dengan tempat tinggal mereka, jadinya tiap hari raya saya mampir.Â
Di umur yang segini, masih juga kadang di ingatkan Mama untuk tidak putus jalinan silahturahmi dengan mereka. Sekarang saya bekerja di kota kecil di pulau lain di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya muslim.Â
Saya tidak menjadikan itu sebagai beban dalam saya bekerja karena sudah terbiasa dengan "perbedaan" di masa kecil.Â
Saya belajar bahwa kebhinekaan tunggal ika itu harus melekat di dalam jiwa kita sebagai bagian dari rakyat di bumi Indonesia.Â
Terima kasih mama, juga almarhum papa & kakek, untuk warisan toleransi di masa kecil...Â
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Â Mohon maaf lahir dan batin