Adler merupakan salah satu tokoh psikologis yang dalam salah satu teorinya menjabarkan mengenai konsep perkembangan kepribadian manusia berdasarkan urutan kelahiran. Dapat kita ketahui bahwa manusia memiliki "golden age" yaitu pada enam tahun awal kehidupan (usia 0-6 tahun) dan pada masa anak-anak menuju remaja, yaitu di antara usia 6 sampai 8 tahun, masa tersebut akan mempengaruhi perkembagan masa dewasa manusia.
Menurut Adler, urutan kelahiran dibagi menjadi empat yaitu anak sulung, anak tengah, anak bungsu, dan anak tunggal. Berikut penjelasan lebih lanjut tetang kepribadian mereka:
- Anak Sulung
Anak sulung terbiasa untuk menjadi pusat perhatian orang tua. Anak sulung memiliki potensi menjadi pemimpin yang baik serta bertanggung jawab. Namun dibalik itu, anak sulung biasanya memiliki rasa takut kehilangan perhatian lebih besar dan memiliki watak pengkritik serta mudah tersulut amarahnya.
- Anak Tengah
Anak Tengah biasanya menjadikan kakaknya sebagai role model tetapi juga berkeinginan untuk mengalahkan pencapaian kakaknya (memiliki jiwa kompetitif). Anak kedua biasanya juga mudah beradaptasi di lingkungan baru.
- Anak Bungsu
Anak bungsu memiliki ambisi yang tinggi untuk mengalahkan kakaknya namun juga memilki perasaan rendah diri karena terbiasa dibanding-bandingkan oleh pencapaian kakaknya. Anak bungsu bergantung pada orang lain dan terlihat lebih manja, memiliki Impian yang tidak realistik, dan di saat bersamaan memiliki pemikiran yang lebih unggul disbanding saudara lainnya.
- Anak Tunggal
Anak tunggal pada umunya mudah bersosialisasi pada lingkungan yang baru dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Ia juga memiliki pendirian yang kuat namun juga merasa paling benar sehingga sulit untuk diajak bekerja sama.
Kepribadian tiap individu berbeda-beda tergantung urutan kelahiran dan pengalaman yang dialami. Kepribadian di atas tidak dijadikan acuan namun bisa dijadikan sebagai referensi dari berbagai teori kepribadian menurut tokoh-tokoh lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H